KLIKANGGARAN -- Pernyataan menarik dilontarkan Kepala Bappelitbangda Kabupaten Luwu Utara, Drs. H. Aspar. Ia mengatakan bahwa sektor Pertanian di Luwu Utara bagaikan akar sebuah tanaman. Di mana ketika akar tanaman layu, maka layulah seluruh tanaman itu.
Pun sebaliknya. Begitu akarnya sehat dan tumbuh dengan baik, maka seluruh tanaman akan tumbuh lebih cepat dan subur. “Begitulah perumpamaan kondisi ekonomi di Lutra. Begitu sektor Pertanian sebagai sektor primer baik, maka sektor sekunder juga tumbuh baik,” jelas Aspar.
Sektor sekuder yang dimaksud Aspar adalah perdagangan, industri, dan bangunan. Sementara telekomunikasi, pariwisata, perbankan dan perantara keuangan, termasuk jasa sebagai sektor tersier, dipastikan tumbuh baik dan memiliki daya saing tinggi dalam memajukan Lutra.
Baca Juga: Doyoung NCT Didapuk McDonald’s Jadi Bintang Iklan Lucky Burger, Warganet : Auto Unfollow
Untuk itu, Aspar berharap penataan perencanaan di sektor pertanian dapat lebih terkonsentrasi. Karena sektor ini, kata dia, memiliki banyak sekali sub sektor pendukung lainnya, seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, serta kehutanan.
“Kita perlu konsentrasi dalam menata, merencanakan dan menuangkan sebanyak mungkin energi kita di sektor pertanian, karena bagi Luwu Utara, sektor pertanian adalah sektor dominan yang memiliki share paling besar dari 19 sektor pembentuk PDRB,” terangnya.
Tak hanya paling dominan, sektor pertanian juga merupakan sektor paling besar pengaruhnya terhadap geliat perekonomian sepanjang tahun di kabupaten Luwu Utara. “Tentu kami sangat bersyukur dapat menikmati data baru yang telah dikeluarkan BPS,” imbuhnya.
Baca Juga: Mengenal Sosok Yulce Wenda, Istri Mendiang Lukas Enembe yang Dikenal Baik Masyarakat Papua
Menurutnya, data tersebut sangat penting karena dapat digunakan dalam mempertimbangkan solusi untuk menghadapi tantangan Luwu Utara ke depan. Apalagi, kata dia, BPS Luwu Utara melakukan pendekatan sensus rumah tangga dalam setiap pendataannya.
“Data ini juga sekaligus tantangan bagi data yang dikeluarkan penyuluh pertanian di lapangan. Tinggi rendahnya data yang diinformasikan, data ini akan menjadi bahan koreksi bagi Pemda Lutra. Untuk itu, akuntabilitas dan kontinuitas data harus terus dijaga,” harapnya.
“Sebagai sumber data, penyuluh harus buat bank data. Data harus tersimpan. Untuk itu, mohon kualitas dan kontinuitas data ini dapat terus dijaga dengan baik. Perbaiki hasil produksi dan catat. Orang bijak paham data, mengerti data serta berbicara data,” pungkasnya. (LHr)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikanggaran.com
Artikel Terkait
Ibu di Wonogiri Syok Baca WA Anaknya yang Masih Kelas 6 SD: Jalin Asmara dengan Pria Dewasa, Sudah 7x Hubungan Intim
Asisten Dosen Sekaligus Ustaz di UINSU Diduga Lecehkan Mahasiswi, Korban Dibius Lalu Dibawa ke Hotel
Terungkap Praktik Prostitusi di Rumah Kos: 2 Siswi SMA Digerebek, Ada Kondom Bekas Pakai
Ayah dan Anak di Ciamis hanya Minum Air karena Tak Punya Beras, Tinggal di Gubuk Reyot, Tak Terdata Penerima Bansos