"Memberikan sosialisasi, pencerahan pendidikan politik bagi kita semua. Terutama generasi di bawah kita agar betul-betul pesta demokrasi ini bukan hanya mencari kekuasaan tapi bentuk batu peradaban," tutupnya.
Sementara itu, Ketua TKD Prabowo-Gibran Sulut, Conny Lolyta Rumondor, menjelaskan terkait video viral tersebut telah diserahkan kepada tim hukum mereka. Secara keseluruhan dia tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.
"Karena politik ini kita bawa dengan riang gembira jadi kita mau berdamai dengan siapapun itu, apakah lawan politik atau tidak. Karena di politik kawan bisa menjadi lawan dan lawan bisa menjadi kawan," tandasnya.
Untuk diketahui, video Steven Kandou menyindir Prabowo yang mengaku-ngaku memiliki darah Langowan viral di media sosial. Hal tersebut disampaikan dalam kampanye terbatas yang digelar PDIP Sulut di Kecamatan Langowan Timur, Kabupaten Minahasa tepatnya di Taman Cita Waya Langowan Sabtu (13/1).
"Kita Prabowo, nanti kapan lagi ada Presiden ada darah Langowan, jangan. Saya sampaikan itu boleh ngaku-ngaku orang Langowan tapi apa yang bersangkutan pernah datang ke Langowan?" kata Steven dalam orasinya.
Steven juga menyinggung patung tembaga Schwarz di depan Gereja GMIM Sentrum Langowan yang diklaim dibangun oleh Gubernur Sulut, Olly Dondokambey. Padahal patung tersebut merupakan bantuan dari Prabowo senilai Rp5 miliar.
"Perlu saya sampaikan Patung Schwarz itu yang bikin itu bapak Olly Dondokambey (Gubernur Sulut) bukan siapa-siapa yang bikin, yang bikin itu bapak Olly Dondokambey bukan orang lain saudara-saudara," katanya.
"Jadi orang Langowan jangan mau dibodohi. Jangan nanti sekarang karena ada agenda pribadi karena ingin berkuasa mengaku-mengaku, kapan lagi putra Langowan jadi Presiden, jangan mau anda di towo-towokan (dibodoh-bodohi)," ujar Steven menambahkan
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikanggaran.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Bengisnya Bripda Waldi Polisi di Jambi: Bunuh-Perkosa Dosen karena Asmara
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa