Baca Juga: Ekuador Terguncang Aksi Teroris Geng Narkoba, Presiden Umumkan Keadaan Darurat
Dari hasil autopsi, Kapolres menjelaskan bahwa korban meninggal dunia akibat masuknya zat berbahaya ke dalam tubuh.
Kemudian zat berbahaya tersebut yang menyebabkan erosi dan pendarahan pada lambung korban.
"Selain itu, juga ditemukan pembengkakan pada otak dan perbendungan pada organ dalam, sehingga menyebabkan mati lemas (asfiksia)," kata Kapolres.
Baca Juga: Terowongan Cisumdawu Aman dari Gempa, Seluruh Jembatan dan Bendungan di Sekitarnya Juga Aman
Ketua Tim Forensik mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk mengidentifikasi zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh korban.
Namun, menurut keterangannya hingga saat ini, zat berbahaya tersebut belum dapat diidentifikasi.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kabar4.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Bengisnya Bripda Waldi Polisi di Jambi: Bunuh-Perkosa Dosen karena Asmara
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa