Keren, ini Makna Outfit Ganjar-Mahfud Saat Debat Cawapres Ternyata Buatan Lokal Ramah Lingkungan

- Senin, 22 Januari 2024 | 14:01 WIB
Keren, ini Makna Outfit Ganjar-Mahfud Saat Debat Cawapres Ternyata Buatan Lokal Ramah Lingkungan

Di sesi awal, Ganjar-Mahfud akan mengenakan kemeja lengan panjang warna hijau lengkap dengan scraft berwarna cream, dan di bagian dada kiri bertuliskan slogan Sat Set dan Nomor 3 di dada kanan.

Pada saat konferensi pers, Ganjar-Mahfud akan memakai kemeja hijau dipadu rompi bertuliskan slogan Sat-Set di dada kiri, dan Nomor 3 di dada kanan.

Kostum yang dipakainya merupakan apresiasi atas tema debat hari ini yang meliputi pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Menutup Debat IV, Ganjar-Mahfud berganti baju dengan busana dari SukkhaCitta. SukkhaCitta adalah jenama fesyen Indonesia yang membawa semangat berkelanjutan berbasis kearifan lokal nusantara.

Sebagai perusahaan lokal yang mendunia, SukkhaCitta berkomitmen untuk merevitalisasi kriya tradisi, menciptakan karya-karya baru berbasis warisan budaya melalui circular economy, sekaligus meregenerasi planet bumi.

Dari hulu ke hilir, bahan-bahan dan proses yang digunakan seluruhnya ramah lingkungan. SukkhaCitta memberdayakan perempuan petani, pengrajin, pembatik, penenun, penjahit di pelosok Indonesia untuk bisa terus berkarya dengan upah dan layak sekaligus memberikan dampak positif bagi keluarga, lingkungan sekitar, hingga seluruh negeri.

Sebagaimana tercantum dalam company profile, SukkhaCitta telah memberikan dampak yang besar bagi alam Indonesia. Dalam aspek lingkungan, pencemaran 2,5 juta liter bahan kimia berhasil dicegah karena 100% pewarna yang digunakan berasal dari tanaman.

Polusi 80 ton gas CO2 juga berhasil dicegah karena sisa produksi sekecil apapun selalu dimanfaatkan dan tak ada yang dibuang ke TPA. 30 hektar telah diregenerasi, dengan mengubah cara penanaman bahan-bahan, kesehatan tanah terpulihkan, tanah kering dan terdegradasi diubah menjadi agroforestri dengan keanekaragaman hayati

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: krjogja.com


Halaman:

Komentar