NARASIBARU.COM - Kabar pencabulan puluhan santri Pondok pesantren (Ponpes) Syamsuddin di Desa Buluh Rampai Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri hulu (Inhu)-Riau, membuat masyarakat heboh. Dugaan pencabulan tersebut dilakukan pimpinan Ponpes dan sudah berlangsung sejak lama.
Informasi yang berhasil di himpun PELITARIAU.com Kamis (16/4/2024), dari puluhan orang korban pencabulan yang diduga dilakukan oleh pimpinan Ponpes Syamsuddin di Desa Buluh Rampai, sudah 18 orang korban yang membuat pengakuan.
Kabar pencabulan tersebut dimanfaatkan oleh oknum wartawan dengan meminta uang Rp150 juta kepada pelaku, bahkan ada kabar juga kalau oknum wartawan meminta jatah Rp3 juta setiap bulan untuk menutupi kasus tersebut.
Pantauan di lapangan, tampak aktifitas Ponpes Syamsuddin di Buluh Rampai sama seperti biasanya, sejumlah wali santri keluar masuk untuk mengantar santri serta sejumlah santri juga ada yang baru datang untuk mengikuti pelajaran Ponpes
Pihak Ponpes Syamsuddin baik kepala Madrasah Aliyah (MA) maupun Madrasah Tanawiyah (MTs) dimintai keterangan sedang tidak berada di tempat berdasarkan keterangan petugas jaga gerbang masuk Ponpes Syamsuddin.
Atas informasi kasus pencabulan santri tersebut sudah disikapi oleh polisi, sejumlah saksi korban dan saksi atas dugaan pencabulan santri Ponpes moderen di Inhu tersebut sudah diambil keterangan oleh polisi serta mengamankan diduga pelaku yang merupakan pimpinan Ponpes Syamsuddin.
"Pelaku sudah kita amankan, kita juga sudah memeriksa saksi saksi termasuk saksi korban," kata Kapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya SIK dikonfirmasi Kamis (16/4/2024) melalui PS Penmas Polres Inhu Aiptu Misran tidak merinci jumlah saksi yang sudah diperiksa polisi.
Beredar juga kabar, kalau diduga pelaku pimpinan Ponpes Syamsuddin inisial A tersebut sempat melarikan diri ke Pekanbaru, namun gerak cepat yang dilakukan tim dari Polres Inhu, akhirnya pelaku .
"Diduga pelaku sudah diamankan di Polres," tutup Misran seraya menjelaskan kalau Polres Inhu akan melaksanakan jumpa pers terkait perkara tersebut.
Sumber: pelitariaupelitariau
Artikel Terkait
Cara Keji Febrianto Bunuh Anti Puspita Sari di Hotel Palembang: Kenal di Grup Open BO, Korban Ogah Main 2 Kali
Cak Imin Sebut Ada Ortu Santri Bersyukur Anaknya Tewas Kena Roboh Bangunan Ponpes: 3 Lagi Kalau Bisa
Ramai Ponpes Lirboyo, Anak Menkeu Sebut Pendidikan di Pesantren Bergaya Feodal: Penghormatan Berlebihan
Curhatan Suami setelah Anti Puspita Sari Tewas di Hotel Palembang, sang Anak Rewel Mencari Ibunya