"Ya saya kira itu salah satu upaya dari keluarga mungkin untuk menyembunyikan keberadaan daripada PS ini dengan mengelabui lingkungan," ucap Direktur Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Pol Surawan, Ahad (26/5/2024).
Surawan mengatakan, PS saat mengontrak rumah bersama ayahnya di Katapang, Kabupaten Bandung memperkenalkan diri sebagai Robi. Surawan mengatakan pelaku pun menyebut sebagai keponakan dari ayahnya tersebut.
"Nama PS bukan lagi PS tetepi Robi, itu dikuatkan keterangan dari pemilik kos," ungkap dia.
Surawan melanjutkan pemilik kos mengatakan bahwa ayah Pegi Setiawan mengenalkan anaknya sebagai keponakan dan bukan anak kandung. Ia mengatakan, orang tua Pegi Setiawan merupakan mandor bangunan dan sering menerima pekerjaan borongan.
Selain itu, ia mengatakan orang tua Pegi memiliki tukang atau pekerja bangunan. Surawan menyebut PS salah satu pekerjanya.
"Menurut keterangan dari teman-temannta juga di sana bahwa PS emang sering keluar kampung dalam artian dia bekerja sebagai tukang bangunan. Dia emang jarang pulang ke rumah," kata dia
Selama pelariannya, ia mengatakan otak pelaku pembunuhan Vina dan Ekky ini pernah kembali ke Cirebon pada 2019 dan kembali ke pekerjaan. Pelaku sering mencari pekerjaan di luar Cirebon.
Saat dihadirkan di rilis Polda Jabar pada hari ini, Pegi sempat memberontak di kantor Ditreskrimum Polda Jawa Barat. Ia membantah telah melakukan pembunuhan terhadap dua sejoli tersebut.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo dan Direktur Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Pol Surawan terlebih dahulu menyampaikan rilis kepada awak media massa. Mereka pun menjawab sejumlah pertanyaan yang dilontarkan media massa.
Namun, setelah sesi konferensi pers selesai dilaksanakan tiba-tiba Pegi Setiawan mengacungkan tangan dan meminta waktu untuk bicara. Awak media langsung merespons keinginan pelaku dan menanyakan hal yang akan disampaikan.
"Izin bicara, izin bicara," ucap Pegi kepada awak media massa.
"Apa yang mau disampaikan, Pegi," balas awak media.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Bengisnya Bripda Waldi Polisi di Jambi: Bunuh-Perkosa Dosen karena Asmara
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa