Jubir Kemenkes, Mohammad Syahril menuturkan, penyakit tersebut tersebar di kapal diduga dari tikus.
"Dugaan sementara dari tikus yang ada di kapal tersebut yang menyebabkan leptospirosis," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Jasad Diautopsi
Sementara itu, enam anak buah kapal (ABK) yang berada di RS Drajat Prawiranegara (RSDP) diautopsi untuk mengetahui penyebab kematian.
"Hingga saat ini masih dilakukan autopsi secara bertahap, kepada enam korban," ujar Kasubbag Hukum, Humas, dan Kerjasama RSDP, AI Hadiyani, kepada TribunBanten.com, Rabu (7/8/2024).
Hingga kini, hasil dari pemeriksaan tersebut belum keluar.
"Kami belum dapat informasi lanjutan, namun nanti setelah hasil keluar mungkin ada disampaikan oleh Polda Banten," kata dia,
21 ABK Dikarantina
Terbaru ini, ada 21 ABK dari KM Sri Mariana jalani karantina di sebuah tempat penginapan di Kota Cilegon, Banten.
Karantina dilakukan untuk observasi sambil menunggu hasil lab.
"Iya benar, ada 21 orang. Tapi orang lain enggak boleh (masuk,-red) mas, hanya petugas yang bisa masuk, karena penyebabnya ini masih didalami," ujar salah satu petugas keamanan saat ditemui di lokasi, Rabu (7/8/2024).
Mengutip TribunBanten.com, penginapan tersebut dijaga ketat, hanya petugas kesehatan saja yang boleh keluar masuk.
Seluruh aktivitas para nelayan hanya dilakukan di dalam tempat penginapan.
"Karena makan dan lainnya itu sudah dikirim oleh hotel, jadi para nelayan tidak boleh keluar," katanya.
5 Nelayan Kondisinya Membaik
Sementara itu, pihak RS Krakatau Medika (RSKM) IHC Kota Cilegon mengungkapkan, lima nelayan yang sempat sakit kini sudah berangsur membaik kondisinya.
"Alhamdulillah membaik kondisinya," ujarnya kepada TribunBanten.com saat dihubungi, Kamis (8/8/2024).
Setelah mereka sembuh total, kelimanya baru bisa keluar dari rumah sakit dan bergabung dengan para awak kapal lainnya yang sedang menjalani karantina.
4 Orang Karantina di Atas Kapal
Diketahui, dari 30 awak kapal yang selamat, sebanyak 21 orang dikarantina di Kota Cilegon.
Sementara empat orang jalani karantina di atas kapal sekaligus menjaga kapal.
Lalu lima orang masih dirawat di Cilegon.
Identitas Korban Meninggal
Berikut ini enam orang ABK yang meninggal secara misterius:
1. Inisial AM asal Jakarta, usia 29 tahun
2. Inisial R asal Banten, usia 27 tahun
3. Inisial A asal Banten, usia 22 tahun
4. Inisial AP asal Jawa Timur, usia 33 tahun
5. Inisial I asal Sulawesi, usia 34 tahun
6. Inisial R asal Bogor, usia 26 tahun
Sumber: Tribunnews
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Bengisnya Bripda Waldi Polisi di Jambi: Bunuh-Perkosa Dosen karena Asmara
Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo
Dosen Cantik di Jambi Tewas Diduga Diperkosa & Dibunuh Oknum Polisi, Mobil & Sepeda Motor Dibawa Kabur
Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Gara-gara Tidur di Masjid, Kepala Korban Dihantam Buah Kelapa