Blak-Blakan Andi Widjajanto Ngaku Pernah Pegang Ijazah Jokowi, Lantas Asli atau Palsu? Ini Faktanya!

- Selasa, 01 Juli 2025 | 00:20 WIB
Blak-Blakan Andi Widjajanto Ngaku Pernah Pegang Ijazah Jokowi, Lantas Asli atau Palsu? Ini Faktanya!




NARASIBARU.COM - Politisi PDIP Andi Widjajanto klaim lihat dan pegang ijazah Joko Widodo atau Jokowi jelang Pilpres 2014.


Andi yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK pun menyerahkan berkas administrasi, termasuk ijazah Jokowi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).


Andi mengaku melihat dan memegang langsung ijazah Jokowi, karena memang dia yang mengurus seluruh berkas administrasi milik Jokowi, termasuk ijazah sekolah hingga kuliah itu.


"Saat saya menjabat sebagai Sekretaris Tim Kampanye Nasional untuk Jokowi-Jk 2014, saat itu, saya melihat dan memegang langsung ijazah dari Pak Jokowi, juga ijazah Pak JK," ungkapnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (27/6/2025).


Andi menyebut, berkas tersebut telah diterima oleh KPU dan dinyatakan sah serta lengkap sebagai syarat pencalonan presiden dan wapres di tahun 2014.


Dengan dinyatakan keabsahan tersebut, maka Jokowi dan JK memiliki hak untuk melanjutkan proses pencalonan selanjutnya.


"Kelengkapan-kelengkapan administrasi, baik semua berkas-berkas data diri, ijazah sekolah hingga ijazah universitas dikumpulkan, diserahkan ke KPU sebagai persyaratan pencalonan Pak Jokowi dan Pak JK," ujar Andi.


Beda Pengakuan Dengan Beathor Suryadi 


Sebelumnya, Politisi PDIP Beathor Suryadi belakangan gencar mengatakan bahwa ijazah Jokowi berasal dari Pasar Pramuka.


Sosok Beathor Suryadi yang ngotot menyebut ijazah Jokowi adalah buatan Pasar Pramuka.

 

Beathor bahkan lancar menceritakan asal-usul dirinya mengetahui bahwa ijazah Jokowi adalah palsu.


Beathor mengaku punya sumber terpercaya yang mengetahui rincian pembuatan ijazah Jokowi.


Dalam konten Youtube bersama mantan Ketua KPK Abraham Samad, Beathor mengurai awal mula dirinya meyakini bahwa Jokowi tidak pernah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.


"Bang Beathor, dari mana nih informasinya bisa enggak diceritakan, bagaimana spekulasi ijazah dari pasar pramuka?" tanya Abraham Samad, dilansir pada Senin (23/6/2025).


"Kita tentu berawal dari pernyataan Bambang Tri yang mengatakan Jokowi tidak punya ijazah. Ditambah pernyataan mantan Rektor Pak Sofyan Effendi yang mengatakan tidak ada nama Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM," ungkap Beathor Suryadi.


Terus mengawal kasus Bambang Tri, Beathor merasa miris saat rekannya itu dipenjara atas kasus pencemaran nama baik Jokowi.


Padahal diyakini Beathor, pernyataan Bambang Tri soal ijazah palsu Jokowi adalah benar.


Hingga akhirnya, Beathor tergugah untuk mendukung Roy Suryo Cs guna menggali fakta soal keaslian ijazah Jokowi.


Beathor pun semakin yakin soal ijazah palsu Jokowi setelah pihak Roy Suryo menyebut demikian.


"UGM sendiri membikin pernyataan itu asli. Tapi kawan-kawan Roy Suryo, Rismon dan ibu Tifa menyatakan itu tidak. Perlawanan itu menyebabkan kami datang ke UGM tanggal 15, di dua tempat itu kami enggak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Saya yakin Roy, Rismon dan Tifa ini benar. Karena kalau mereka benar, jadi UGM ini mengada-ada, artinya ini bukan produk dia tapi dia akui. Lantas kalau itu bukan punya UGM, itu produk di mana?" kata Beathor.


Reaksi Rismon Sianipar


Penuding ijazah Jokowi palsu, Rismon Sianipar mengatakan bahwa tiga nama di kabar yang heboh soal pencetakan ijazah di Pasar Pramuka itu dia yakini nyata.


Itu berdasarkan pengakuan Andi Widjajanto selaku Sekretaris Tim Kampanye Jokowi di Pilpres 2014.


"Yang kita tanyakan Pak Andi, real ya. Artinya begini, bahwa tim dari pencalonan gubernur dan capres dari Pak Widodo, Pak David dan Pak Anggit," kata Rismon.


Dia mengatakan bahwa ketiga orang tersebut merupakan tim yang menyerahkan dokumen Jokowi ke Andi Widjajanto.


"Jadi orangnya real ketiga itu, David, Anggit dan Widodo. Mudah-mudahan kita bisa ketemu salah satu atau ketiganya," ungkap Rismon Sianipar.


Sumber: Tribun

Komentar