NARASIBARU.COM - Gibran Center Sulawesi Selatan menyayangkan sikap Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) yang menyatakan dukungan terhadap upaya pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dukungan organisasi mahasiswa islam itu setelah sekelompok purnawirawan TNI melakukan upaya pemakzulan di DPR RI.
Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Gibran Center Sulsel, Ilank Rajab, melalui rilis resmi yang diterima redaksi pada Jumat, (11/7/2025).
Illank menilai bahwa PB HMI telah terlalu jauh masuk ke dalam pusaran politik kekuasaan yang bersifat partisa.
Illank menilai hal itu mencederai marwah organisasi kemahasiswaan yang seharusnya bersikap independen, objektif, serta menjunjung tinggi prinsip keadilan dan hukum.
“PB HMI seharusnya tidak terjebak dalam dinamika politik elitis yang penuh kepentingan. Dukungan terhadap upaya pemakzulan Wapres Gibran—tanpa dasar hukum yang kuat—justru menunjukkan sikap politis yang sembrono dan kontraproduktif terhadap pendidikan demokrasi di kalangan mahasiswa,” tegas Illank.
Gibran Center menurut Illang juga menilai langkah pemakzulan terhadap Wapres Gibran harus dilihat dalam kerangka hukum konstitusi.
Bukan opini politik yang digerakkan oleh kelompok tertentu dengan narasi yang cenderung emosional dan tidak berbasis pada pelanggaran hukum yang terbukti.
“Kalau bicara pemakzulan, kita bicara soal hukum, bukan soal tidak suka atau perbedaan politik. Sampai hari ini, tidak ada satupun dasar hukum yang sah yang dapat menjustifikasi pemakzulan Wapres Gibran. Lalu atas dasar apa PB HMI ikut-ikutan mendukung manuver tersebut?” lanjut Ilank.
Gibran Center menekankan bahwa organisasi mahasiswa seperti HMI seharusnya berada di garda depan menjaga nilai-nilai objektivitas dan konstitusionalisme, bukan menjadi alat agitasi kelompok-kelompok yang kalah secara politik.
Illank juga menyinggung bahwa sikap PB HMI ini menunjukkan degradasi arah gerakan mahasiswa yang hari ini terjebak dalam manuver elite dan kehilangan posisi strategis sebagai kekuatan moral bangsa.
“Kami menghargai perbedaan pendapat, tapi organisasi seperti HMI harus tampil elegan, berbicara berdasarkan fakta hukum dan data, bukan ikut-ikutan dalam arus politik kekuasaan yang sedang cari panggung,” pungkasnya.
Gibran Center Sulsel menyerukan kepada seluruh elemen pemuda dan mahasiswa agar tetap menjaga integritas gerakan, serta tidak mudah diseret dalam pusaran konflik politik yang tidak berdasar hukum.
Senada itu, Ketua Gibran Center Sulsel Taufik Hidayat juga merespons keras pernyataan dari PB HMI soal usulan pemakzulan Wapres Gibran.
“Ini tentu menciderai konstitusi dimana kita ketahui pemakzulan dilakukan apabila ada kesalahan besar dilakukan Wapres, pertanyaannya apa yang dilakukan? Apakah ada kasus yang melibatkannya.” tanya Taufik saat dihubungi.
Seharusnya lanjut dia, PB HMI bisa mengambil sikap objektif untuk menilai pemerintahan Prabowo-Gibran.
“HMI lembaga mahasiswa yang besar, perjalanan mereka didunia politik, pemerintahan sudah tuntas. Pernyataan yang muncul soal usulan pemakzulan tentu bagi kita menciderai lembaga hijau hitam.” tambahnya.
Sumber: IdeaTimes
Artikel Terkait
Kronologi ‘Papa Minta Saham’ Kembali Mencuat, Diduga Jadi Penyebab Jokowi Memecat Menteri Yang Dikenal Jujur
Jokowi Dipastikan Hadir dalam Kongres PSI di Solo, Prabowo dan Gibran Berpotensi Menyusul
Budi Arie Tak Tersentuh, IPO: Aparat Hukum Bisa Kehilangan Kepercayaan Publik
Temuan Baru Ijazah Produk Pramuka Pojok Yang Jebol!