"Saya cerita sedikit. Ketika itu saya baru bertugas di Kemendikbud, lalu ada kabar Kedutaan Besar Belanda akan mengembalikan cakra Pangeran Diponegoro. Pengembalian itu dilakukan secara rahasia, top secret," kata Anies di program Kick Andy, disitat Senin 19 Juni 2023.
Karena sifatnya yang sangat rahasia, maka tak bisa diketahui oleh siapapun, kapan pengembalian dilakukan, dan sangat dijaga betul keberadaannya.
"Sebab ini tongkat komando tak ternilai harganya, banyak orang yang coba memburu barang ini. Akhirnya Belanda melakukan operasi khusus. Dan saya lapor ke Presiden," kata Anies.
Adapun pengembalian sedianya akan dilakukan ke Galeri Nasional, dengan balutan acara pameran Raden Saleh. Sehingga tak terendus kedatangannya.
"Jadi cakra tadi dibawa siapa kita tidak tahu, penerbangan jam berapa, kapan, enggak ada yang tahu."
Ketika itu awalnya Presiden Jokowi disebut akan menghadiri proses serah terimanya. Namun karena belakangan dia harus bertugas ke Filipina, maka Anies-lah yang menggantikannya. Apalagi menjadi hal yang wajar dalam protap Pemerintahan, ketika kepala negara tak bisa hadir dalam sebuah acara, maka menteri yang relevan akan menggantikannya.
"Jadi saya bukan menelikung. Sehari sebelumnya Presiden ada acara ke Filipina, sehingga acara yang harusnya dihadiri presiden jadi digantikan kepada Mendikbud."
"Saya mewakili menerima cakra, ya seizin Presiden. Jadi bukan menelikung, saya mewakili," kata Anies Baswedan.
Sumber: poskota
Artikel Terkait
Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Whoosh? Tunggu Dulu! Puan Mau Bongkar-bongkaran soal Keputusan di Era Jokowi
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh