NARASIBARU.COM - Partai Demokrat menyambut baik pertemuan ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani. Partai Demokrat bahkan sangat senang dan sumringah setelah pertemuan itu.
Melihat kegembiraan itu Eks Komisioner Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai langsung memberi peringatan keras, dia meminta Demokrat hati-hati dengan jebakan yang dipasang PDI Perjuangan. Dia meminta AHY untuk banyak belajar dari pengalaman Prabowo Subianto yang disebutnya sudah tiga kali ditipu Megawati Soekarnoputri Cs
“Saya suka AHY & Partai Demokrat. Mas AHY perlu belajar dari Prabowo. Sudah 3 kali Prabowo dijanjikan mereka Tipu Prabowo, Prabowo masuk jebakan PDIP,”kata Natalius lewat akun media sosialnya dilansir Populis.id Selasa (20/7/2023).
Natalius Pigai juga meminta AHYY untuk belajar dari ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono yang dua kali mempecundangi PDIP di Pemilu. Dia meminta AHY tak terlena dengan PDI sebab partai politik berlambang kepala Banteng itu haus kekuasaan.
“Pak SBY Presiden 2 Periode karena Lawan Megawati & PDIP. PDIP itu haus kuasa, munafik & tipu muslihat,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui AHY dan Puan Maharani menggelar sebuah pertemuan di hutan kota GBK, Senayan, Jakarta Pusat pada akhir pekan lalu, sebelumnya sejumlah elite kedua partai juga menggelar sebuah pertemuan tertutup.
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari masuknya nama AHY ke dalam radar PDI Perjuangan sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo. Hal ini jelas disambut antusias Partai Demokrat sebab saat ini nasib AHY yang digadang-gadang sebagai cawapres Anies Baswedan kian tak menentu.
Sumber: populis
Artikel Terkait
Viral Ketua DPR Puan Maharani Tak Beri Gestur Hormat saat Indonesia Raya Berkumandang, Netizen: Dia Mah Bebas yang Punya Negara
Rocky Gerung Balas Menohok Roasting Menkeu Purbaya: Dia Fungsinya Setara Kasir
Jejak Nanik S Deyang, Pendukung Prabowo sejak Lama, Kini Dilantik Jadi Wakil Kepala BGN
Bambang Tri Bikin Geger: Jangankan Ijazah Kuliah, Bahkan Ijazah SD Jokowi Itu Palsu!