NARASIBARU.COM -Sikap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang tidak menyalami sejumlah menteri dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Udara Suparlan, Batujajar, Bandung Barat, menuai sorotan.
Pengamat politik dari Universitas Nasional, Andi Yusran, menilai perilaku tersebut menunjukkan kurangnya kedewasaan Gibran dalam menjalankan jabatan sebagai wakil presiden.
“Apa yang diperlihatkan oleh Gibran dalam kasus tersebut menunjukkan kekurangdewasaan Gibran dalam melakoni jabatannya,” ujar Andi kepada RMOL, Selasa, 12 Agustus 2025.
Sikap Gibran tersebut memunculkan spekulasi adanya perang dingin antara Wapres dan para menteri yang juga menjabat ketua umum partai politik.
"Dalam tataran etika politik pemerintahan, rivalitas seharusnya tidak menjadi variabel pengaruh dalam relasi sesama aktor politik," sambung Andi.
Ia menambahkan, kekhawatiran publik terkait minimnya pengalaman Gibran dalam pemerintahan tampak nyata dalam kasus ini.
“Inilah yang dikhawatirkan selama ini terhadap Gibran, bahwa pengalaman yang minim dalam pemerintahan akan berimplikasi negatif kepada tata laku Gibran sebagai wakil presiden,” pungkasnya.
Gibran tertangkap kamera tidak menyalami Menteri ESDM sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, saat tiba di lokasi upacara.
Ia juga tidak menyalami Menko Infrastruktur sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, serta Menko Pemberdayaan Masyarakat sekaligus Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Bukan Hanya Urusan Kalah Mental, Refly Harun Kupas Tuntas Penyebab Gibran Tak Salami AHY!
GEGER Momen Gibran Ogah Salami AHY, Sinyal Retak di Kabinet? Ini Fakta dan Analisisnya!
Terlalu Dini Kaitkan Gibran Tak Salami Menteri Jadi Pintu Masuk Pemakzulan
Bongkar Gerak Tipu Prabowo Subianto Lewat Amnesti: Jokowi Ditinggal, Megawati Dirangkul?