NARASIBARU.COM -Belum genap sehari menjabat, Menteri Keuangan baru Purbaya Yudhi Sadewa langsung menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.
Ucapannya yang meremehkan tuntutan publik yakni 18 7, dengan keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi 6 - 7 persen akan otomatis meredam kritik, membuat publik dan pasar terkejut.
Menurut Co-Founder Narasi Institute Achmad Nur Hidayat tak sepatutnya Purbaya terlalu percaya diri dalam memanajeri fiskal lantaran berbahaya bagi stabilitas pasar.
"Overconfidence seorang pejabat ekonomi ibarat sopir yang terlalu percaya diri melaju kencang di jalan licin. Alih-alih tiba lebih cepat, risiko kecelakaan justru meningkat. Pernyataan Purbaya mengandung dua bahaya besar," kata Achmad Nur Hidayat kepada RMOL, Selasa, 9 September 2025.
Menurutnya, pernyataan berbahaya Purbaya mengandung dua bahaya besar. Pertama, Purbaya seolah menyederhanakan persoalan kompleks dan menganggap demonstrasi bukan sekadar masalah perut.
"Kritik publik muncul karena kesenjangan, ketidakadilan, dan ketidakpercayaan terhadap kebijakan. Menganggapnya hanya karena “hidup kurang enak” mereduksi makna demokrasi," tegasnya.
Kedua, pasar membaca sinyal dari setiap ucapan Menkeu. Ia memandang, jika sinyal itu berupa keyakinan berlebihan tanpa rencana konkret, pasar bisa ragu pada kapasitas pemerintah mengelola fiskal.
"Keraguan ini berpotensi mendorong volatilitas nilai tukar, menahan investasi, bahkan memicu pelarian modal," tutupnya
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
LPB Polisikan Ahmad Sahroni karena Diduga Menjadi Pemicu Kericuhan di Masyarakat
Eks Panglima TNI: Jokowi Biang Kerusakan Bangsa, Wariskan Beban Berat di Pundak Prabowo!
Prabowo Mesti Bersihkan Tokoh Potensial Rusak Reputasi Pemerintah, Raja Juli Biangnya
Beda Sikap Sri Mulyani Saat Mundur Pada 2010 dan Diganti di Era Prabowo