Hari menyebut bahwa, pernyataan Prabowo tersebut menjadi sinyal bahwa Prabowo mulai melepas bayang-bayang Jokowi.
"Banyak statement-statement yang sudah mulai berbeda. Tentunya itu bagian sinyal yang disampaikan oleh Prabowo. Kalau bahasanya sebenarnya, 'Jok gue lelah nih lho, lo gelendotin'. Bahasanya gitu, 'Udah lelah gue digelendotin lo'. Kasian nih masyarakat 280 juta ini," terang Hari.
Mengingat kata Hari, ketika Jokowi menjadi presiden pada 2014 lalu, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak cawe-cawe seperti Jokowi di pemerintahan Prabowo.
"Bahkan (masa transisi SBY ke Jokowi) kondisi keuangan juga nggak terlalu rusak gitu loh. Ini kan warisannya 10 tahun gitu. Sudah disuruh nemenin anaknya, kondisi negara keuangan devisanya tidak jelas, utang menumpuk, ditambah bangunan IKN yang terbengkalai. Coba, kalau nggak kita bilang pembohong apa dong? Jejak digital banyak tuh Pinokionya," jelas Hari.
Untuk itu, Hari berharap Prabowo dapat menorehkan sebuah kepemimpinan yang betul-betul ikhlas menjalankan rodanya pemerintahan demi kemajuan bangsa.
"Yang gelendotin sudah lah, dilepas saja gitu loh. Pesan saya buat Prabowo itu saja. Pak Presiden sudah lah, yang gelendotin bapak lepas saja deh. Kehidupan bapak tuh dari ini (Jokowi) sudah selesai gitu kan. Bapak fokus membangun kepentingan untuk anak bangsa. Kalau memang ada generasi-generasi tua yang masih berpikir menyelamatkan kantong pribadinya pak, tebas saja sudah. Kan pidatonya jelas waktu di keuangan di Agustus kan gitu," pungkas Hari.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati