NARASIBARU.COM -Potensi munculnya poros keempat sebagai alternatif dari keberadaan peta koalisi tiga bakal calon presiden nampaknya sulit terwujud. Alasan paling utama adalah indepensi partai politik sebagai akibat subordinasi rezim.
Demikian pandangan pengamat politik Universitas Nasional Andi Yusran saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (17/7).
Menurut Andi, rezim kekuasaan saat ini yakni Presiden Joko Widodo telah menata koalisi hanya mengerucut ke dua kekuatan koalisi. Bukan hanya itu, Andi melihat kedua yang disiapkan adalah hasil desain dari rezim kekuasaan Joko Widodo.
"Namun karena rezim gagal menghentikan Anies dan koalisi perubahan, maka prediksi saya paling maksimal tiga kandidat dari tiga koalisi," jelas Andi.
Sejauh ini peta koalisi mengerucut ke tiga nama yakni Prabowo Subianto yang didukung Gerindra dan PKB, Anies Baswedan akan diusung oleh PKS, Demokrat dan Partai Nasdem dan terakhir Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI Perjuangan dan PPP.
Dari keberadaan tiga koalisi itu, diharapkan muncuk poros keempat sebagai kekuatan alternatif. Satu-satunya calon yang digadang untuk calon presidennya adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Pengungkapan Kasus Korupsi Yang Bikin Publik Lega Sekaligus Terluka
Tidak Ditahan, Tiga Kader PMII Makan Siang Bareng Wapres Gibran
Akbar Faizal Ingatkan Prabowo Ada Menteri Tak NKRI: Mereka bagian dari Makelar
Mengejutkan! Arkeolog Yang Keluar Dari Tim Penyusunan Ungkap 5 Kejanggalan Penulisan Ulang Sejarah