NARASIBARU.COM -Pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, yang ingin menjadi Ketua Umum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto dinilai karena upayanya mendorong capres tertentu menemui kegagalan.
Pasalnya, Bahlil ingin menunjukkan kepada masyarakat kalau dirinya seolah lebih baik dari Ketua Umum Airlangga Hartarto. Namun, kader Golkar di seluruh Indonesia semakin solid menginginkan Airlangga sebagai penerima mandat Munas untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024.
“Ada upaya mendelegitimasi keputusan Munas Golkar demi kepentingan pribadi (Bahlil) dan kelompoknya,” kata Ketua DPP Partai Golkar, Lamhot Sinaga, dalam keterangannya, Senin (25/7).
Atas dasar itu, Lamhot menilai pernyataan Bahlil tersebut erat kaitannya dengan keinginan dia mendukung capres tertentu namun tak dikehendaki partai.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD