"Diyakini kekecewaan Airlangga sebagai pimpinan Partai Golkar kepada Pemerintah, ditengarai karena Pemerintah dan PDIP telah mempermalukan Airlangga dengan wacana koalisi besar digagalkan," tuturnya.
Dalam pengamatan Efriza, penjegalan pemerintah dalam pembentukan Koalisi Besar karena PDIP telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres. Dan telah membuat PPP yang notabene anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PAN, ikut mendukung Ganjar.
"Ini dilakukan untuk menunjukkan Golkar partai besar, peringkat ketiga, pernah memerintah lama di Republik ini, sehingga tidak bisa dilecehkan dengan terombang-ambing tanpa kejelasan," demikian Efriza.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Jokowi Bukan Siapa-Siapa Lagi Usai Satu Tahun Lengser
Sangat Wajar Rakyat Menuntut Pertanggungjawaban Jokowi
Profil Pewaris Djarum Victor Rachmat Hartono yang Terseret Dugaan Korupsi Pajak
Ogah Halalkan Thrifting Purbaya: Kalau Ganja Bayar Pajak Apa Jadi Legal?