MK Tolak PK Kubu KSP Moeldoko, AHY: Ingin Rampas Demokrat Seperti Jelangkung, Datang Tak Dijemput Pulang Tak Diantar

- Sabtu, 12 Agustus 2023 | 11:00 WIB
MK Tolak PK Kubu KSP Moeldoko, AHY: Ingin Rampas Demokrat Seperti Jelangkung, Datang Tak Dijemput Pulang Tak Diantar



NARASIBARU.COM  - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menganalogikan kehadiran KSP Moeldoko yang ingin merampas partai seperti jelangkung. 


"Itu sebetulnya (KSP Moeldoko) itu datang dengan sendirinya, 'datang tak diundang, pulang tak diantar'," kata dia, saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (11/8/2023). Kendati demikian, AHY tidak ambil pusing perihal hal tersebut. 


Setelah Mahkamah Agung (MA) menolak peninjauan kembali (PK) yang dilayangkan oleh KSP Moeldoko, kini partainya mantap menghadapi Pemilu 2024.   "Kita ingin fokus, Pemilu sudah di depan mata, waktunya tinggal 200 hari lagi yang jelas kader-kader harusnya makin semangat," ungkap dia.     


Sehingga polemik pasca PK KSP Moeldoko ditolak ini diyakini AHY tidak akan merusak konsentrasinya. Dia mengaku dirinya adalah sosok yang tidak mudah kehilangan fokus.   


"Kalau hanya itu tujuan mereka untuk membuat kita gagal fokus, mereka keliru nilai kita. Kita tetap fokus pada Pemilu, Pilpres, dan Pileg. Selebihnya kita anggap sebagai noise yang harus kita bisa tepis," tandas dia. 


  Sebelumnya, Akhirnya pihak Partai Demokrat buka suara terkait isu Peninjauan Kembali (PK) oleh Mahkamah Agung (MA) KSP Moeldoko yang disebut-sebut tengah melakukan upaya penjegalan Anies Baswedan.   


Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengaku memang mendengar kabar tersebut apabila Demokrat mencalonkan Anies Baswedan maka ada pihak yang berupaya menggagalkan.   


“Secara politik kita mendengarkan sayup-sayup itu, mendengarkan itu. Mendengarkan dalam artian diperbincangkan di publik secara politik,” kata dia, saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2023). 


Sehingga apabila ditemukan upaya penjegalan Anies Baswedan gagal maju Pilpres 2024, Demokrat siap melawan pihak tersebut secara hukum.   


 Isu pun semakin meluas lantaran Anies selaku bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tak kunjung mengumumkan nama cawapres pilihannya.  



Halaman:

Komentar

Artikel Terkait

Rekomendasi

Bodyguard Arsin Disebut Hingga Rela Taruhan Potong Leher Apabila Bosnya Ditangkap Karena Pagar Laut Tayang: Jumat, 14 Februari 2025 17:55 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Desy Selviany zoom-inBodyguard Arsin Disebut Hingga Rela Taruhan Potong Leher Apabila Bosnya Ditangkap Karena Pagar Laut Kompas.com/ Acep Nazmudin A-A+ KADES KOHOD ARSIN -- Kepala Desa Kohod, Arsin saat meninjau area laut yang memiliki SHGB dan SHM, di Desa Kohod, kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (24/1/2025) (foto kiri) dan (kanan) suasana kediaman Kepala Desa Kohod, Arsin di Kampung Kohod, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Selasa (28/1/2025). 400 warga Desa Kohod memburu Arsin yang kini tidak diketahui keberadaannya usai rumahnya digeledah Bareskrim. (Acep Nazmudin/ Kompas.com ) WARTAKOTALIVE.COM - Saking percaya diri dengan majikannya Kepala Desa Kohod, Arsin, seorang bodyguard atau Paspamdes disebut hingga sesumbar rela potong leher. Sesumbar seorang bodyguard Kepala Desa Kohod Arsin itu diceritakan oleh Henri Kusuma, penasihat hukum warga korban pagar laut seperti dimuat Tribunnews.com melalui BangkaPos Jumat (13/2/2025). Henri Kusuma mengungkapkan peringai Arsin bak Raja apabila berhadapan dengan rakyat jelata di Desa Kohod, Kabupaten Tangerang, Banten. Sejak menjabat pada 2021, Arsin dikenal sebagai sosok yang arogan dan tak segan memaksa warga untuk mengikuti perintahnya. Jika tidak diikuti, Arsin tak segan mengerahkan preman hingga tukang pukul. Di mata warga Kohod, Arsin seperti monster. Apapun yang dia bilang harus diikuti warga. Arogan, kata Henri Kusuma. Saking arogannya, Arsin sangat percaya diri tidak akan bisa ditangkap oleh siapapun dalam kasus pagar laut ini. BERITA TERKAIT Jadi Tersangka Persetubuhan Anak, Vadel Badjideh Terancam 15 Tahun Penjara - TribunnewsTribunnews.com Jadi Tersangka Persetubuhan Anak, Vadel Badjideh Terancam 15 Tahun Penjara Harvey Moeis Divonis 20 Tahun dan Dimiskinkan Pengadilan Tinggi Jakarta, Kuasa Hukum: Innalillahi - TribunnewsTribunnews.com Harvey Moeis Divonis 20 Tahun dan Dimiskinkan Pengadilan Tinggi Jakarta, Kuasa Hukum: Innalillahi Bukti Prabowo Berpihak untuk Rakyat Kecil, 1.641 Sertifikat Tanah untuk Warga Majalengka - TribunnewsTribunnews.com Bukti Prabowo Berpihak untuk Rakyat Kecil, 1.641 Sertifikat Tanah untuk Warga Majalengka Hasan Nasbi: Kalau Habis Kontrak Jangan Bilang Terkena PHK karena Efisiensi - TribunnewsTribunnews.com Hasan Nasbi: Kalau Habis Kontrak Jangan Bilang Terkena PHK karena Efisiensi Reza Gladys Mengaku Diancam hingga Diperas Rp 5 Miliar, Nikita Mirzani Sebut Ongkos Endorsement - TribunnewsTribunnews.com Reza Gladys Mengaku Diancam hingga Diperas Rp 5 Miliar, Nikita Mirzani Sebut Ongkos Endorsement Reaksi Hasto Kristiyanto Jelang Sidang Putusan Praperadilan Penetapan Tersangkanya Digelar Besok - TribunnewsTribunnews.com Reaksi Hasto Kristiyanto Jelang Sidang Putusan Praperadilan Penetapan Tersangkanya Digelar Besok Dikabarkan Sudah Menikah dengan Dito Mahendra, Ini Pengakuan Nindy Ayunda - TribunnewsTribunnews.com Dikabarkan Sudah Menikah dengan Dito Mahendra, Ini Pengakuan Nindy Ayunda Kecewa Berat Vonis Praperadilan Hasto Kristiyanto, Kuasa Hukum Singgung Soal Peradilan Sesat - TribunnewsTribunnews.com Kecewa Berat Vonis Praperadilan Hasto Kristiyanto, Kuasa Hukum Singgung Soal Peradilan Sesat Hal itu juga dikatakan oleh Arsin dan para antek-anteknya saat menemui Henri dan tim beberapa waktu yang lalu. Bahkan dia menantang Presiden untuk menangkapnya usai polemik pagar laut mencuat ke publik. Baca juga: Pengacara Kades Kohod Tegas Membantah Arsin Palsukan Surat Izin Pagar Laut Tangerang “Dia bilang sambil tangan sambil menepuk dada kiri, ‘Enggak ada yang bisa penjarain gue, sekalipun presiden.’ Itu yang dia katakan,” ujar Henri menirukan ucapan Arsin. Tidak hanya Arsin, para pengawalnya pun bersikap penuh percaya diri. Bahkan seorang Bodyguard Arsin menantang potong leher apabila majikannya tertangkap. Bodyguard-nya bilang begitu juga, Iris kuping gue kalau Arsin (bisa) ketangkap. Eh, jangan kuping deh, tapi leher aja, kalau kuping gue belum mati. Itu kata paspamdesnya tuh, kata Henri sembari menirukan ucapan anak buah Arsin. Sebelum masalah pagar laut ini muncul, Henri mengatakan dua orang suruhan Arsin sempat mendatanginya dan meminta agar masalah ini tidak dibawa lebih jauh, bahkan menawarkan ganti rugi tanah warga yang terdampak. Namun, setelah laporan banyak yang masuk, Arsin dan sekretaris desanya, Ujang Karta, justru menghindar dan menolak bertemu. Ketika saya ajak ketemu, mereka tidak mau. Kami sudah lapor ke banyak tempat. Saya bilang, sudah terlambat, sebentar lagi Arsin akan jadi tersangka, tegas Henri. Hingga berita diturunkan, Tribunnews.com belum mendapatkan konfirmasi Arsin dan masih berusaha meminta tanggapan dari Arsin perihal pengakuan dari Henri Kusuma ini

Terkini