Meskipun Ganjar dan Anies mempunyai elektabilitas tinggi, namun secara elektolar duetnya dinilai tidak menjual, karena bisa menyebabkan migrasi dukungan kepada kompetitornya, yaitu Prabowo.
“Karena itu, kalau Ganjar dan Anies diduetkan justru berpeluang elektabilitasnya menjadi turun. Pendukung Ganjar dan Anies bisa jadi justru lari memilih Prabowo Subianto atau golput,” kata Jamiluddin dikutip dari NARASIBARU.COM.
Ia menilai pihak yang ingin menduetkan Anies dengan Ganjar sepertinya kurang memahami realitas pemilih keduanya, dan mereka terlalu berpikir matematis dengan mengkalkulasikan elektabilitas keduanya.
“Ini sama saja menggunakan kacamata kuda dalam politik. Padahal berpikir demikian justru membuat nilai jual Ganjar dan Anies akan turun,” pungkasnya.
Sumber: newsworthy
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati