Di sisi lain Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan yang dilakukan Novie bagian dari kebebasan berpendapat. PDIP pun merasa tak perlu memberikan klarifikasi sebab yang dilakukan Novie tindakan pribadi.
"Kebebasan berpendapat bukan dengan melabrak. Bukannya dengan melempar botol, main fisik atau intimidasi. Ini namanya bukan kebebasan itu kebablasan," tegas Ujang Komarudin.
Analisis Politik Universitas Al Azhar itu pun mengingatkan semua anak bangsa, ada rambu yang harus ditaati dalam mengkritik ataupun menyampaikan pendapat.
"Oleh karena itu siapa pun pejabat tinggi harus hati-hati dalam membuat statement,"tandas Ujang Komarudin.
Pada Rabu kemarin (6/9), seorang wanita yang melabrak Rocky Gerung usai mendatangi Bareskrim Polri terkait laporan dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi merupakan bakal calon anggota legislatif PDIP Cianjur.
Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur Sunandar Hendri mengatakan wanita tersebut bernama Noviana Kurniati yang tinggal di Cipanas, Cianjur. Noviana maju untuk daerah pemilihan di 3 Kabupaten Cianjur, yakni Cipanas, Pacet, Cikalongkulon, dan Sukaresmi.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Whoosh? Tunggu Dulu! Puan Mau Bongkar-bongkaran soal Keputusan di Era Jokowi
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh