Menurut Rizal Ramli, bahasa pro-rakyat hanya dipakai Jokowi sebatas slogan dan pencitraan. Sebab nyatanya, selama 8 tahun berkuasa Jokowi justru sibuk melayani oligarki. Sementara rakyat hanya diberi bagian remah-remah.
Pernyataan itu didasarkan pada kecintaan Jokowi dalam melakukan impor dan tidak pro-petani. Padahal dalam janji kampanye, Jokowi kerap menyatakan akan menghentikan impor, khususnya impor pangan.
“Kebijakan-kebijakan situ pro-impor bukan pro-petani. Pengangguran makin banyak, 40 persen rakyat miskin. Kok halu, tega ngaku pro-rakyat?” demikian Rizal Ramli.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Jimly Asshiddiqie Ungkap Marak Kasus Ijazah Palsu: Dipakai untuk Alat Persaingan Politik
Ketidakmampuan UGM Tunjukan Arsip Dinilai Jadi Bukti Ijazah Jokowi tak Jelas Asal-usulnya
Tanggapi Sidang KIP, KPU Solo Bantah Dokumen Pendaftaran dan Ijazah Jokowi Sudah Dimusnahkan
Jokowi-Arsul Sani Bagaikan Bumi dan Langit