NARASIBARU.COM - Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD pernah mengomentari Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) serampangan, tak jarang tidak mengantongi cukup bukti. Belakangan, Menko Polhukam RI itu meralat ucapannya menjadi menetapkan tersangka tanpa bukti yang cukup.
Keputusan meralat itu dikritik Waketum Partai Gerindra, Habiburokhman. Ia menilai apa yang dilakukan Mahfud lebih parah dari ralat salah ucap cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Habiburokhman mengatakan Gibran langsung meminta maaf dan mengoreksi saat salah menyebut asam folat jadi asam sulfat, terkait kebutuhan nutrisi ibu hamil. Sementara Mahfud, kata Habiburokhman, tidak meminta maaf.
"Kalau Gibran langsung, mengoreksi dan meminta maaf atas kesalahan sebut tersebut. Sementara pak Mahfud, walaupun meralat, tetapi justru mengatakan yang dimaksud adalah penetapan tersangka tanpa cukup bukti," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (10/12/2023).
Menurutnya, pernyataan Mahfud sangat fatal karena mengandung tuduhan. Ia mengatakan, Mahfud pantas jadi sasaran kritik karena meralat tuduhannya.
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati