PBNU Copot Kiai Marzuki dari PWNU Jawa Timur, Muhaimin Iskandar dan PBNU Berbalas Pantun, Saling Menyindir pun Tak Terhindarkan

- Jumat, 29 Desember 2023 | 22:31 WIB
PBNU Copot Kiai Marzuki dari PWNU Jawa Timur, Muhaimin Iskandar dan PBNU Berbalas Pantun, Saling Menyindir pun Tak Terhindarkan

NARASIBARU.COM - Hubungan Cawapres RI nomor urut 1, Muhaimin Iskandar dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) semakin memanas.

Persoalan ini bermula dari keputusan PBNU yang memberhentikan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, yang direspon oleh Muhaimin Iskandar.

Muhaimin Iskandar atau yang biasa disapa Cak Imin mengatakan ada kemungkinan pemberhentian oleh PBNU ini memiliki unsur politik.

Baca Juga: Indra Charismiadji, Jubir Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar yang Ditetapkan Jadi Tersangka Pencucian Uang, Ternyata Punya Karir yang Mentereng

"Ya tentu saja ada (unsur politik), tapi masyarakat Nahdliyin akan menilai siapa yang emas, siapa yang loyang," kata Cak Imin kepada wartawan usai menghadiri acara Haul ke-12 KH. Ahmad Sufyan Miftahul Arifin di Pondok Pesantren Manba'ul Hikam, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023).

Cak Imin heran orang sehebat Kiai Marzuki diberhentikan dari jabatannya.

Ia menyebut Kiai Marzuki tidak akan dirugikan dari pencopotan itu, melainkan PBNU sendiri yang akan merugi.

Baca Juga: Akan Menangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di Jawa Timur, Ini Sepak Terjang Pakde Karwo

"Ya kalau pemberhentian Kiai Marzuki yang rugi bukan Kiai Marzuki, yang rugi PBNU sendiri. Orang sehebat Kiai Marzuki masa diberhentikan. Tidak ada di NU kultur pemberhentian," katanya.

Cak Imin menilai pemberhentian ini menciderai tradisi yang ada di NU. Pemberhentian itu dianggap akan mengkhawatirkan posisi NU di masa depan.

"Kiai Marzuki nggak rugi, wong berjuang di NU nggak ada bayarannya masa kemudian ada pemberhentian itu bukan tradisi NU. Ini mencoreng tradisi NU dan tentu ini apa namanya mengkhawatirkan masa depan kalau gitu caranya nanti pengurus NU PNS ajalah kalau gitu," ucapnya.

Baca Juga: Sosok Ganjar Pranowo, Menikah dengan Anak Tokoh NU, dan Bela Megawati di Konflik Internal PDI

Sementara itu, Kiai Marzuki yang diberhentikan dari jabatannya oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan menghormati keputusan tersebut.

KH Marzuki di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat mengatakan bahwa ia telah menerima surat pemberhentian yang ditandatangani oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, pada Kamis (28/12) sore.

"Kami tetap menghormati ketika keputusan itu dibuat oleh orang yang kami hormati. Maka secara struktural, kami sebagai kader NU tentu menerima secara keorganisasian," kata Kiai Marzuki.

Baca Juga: Asli Jombang, Ketua PBNU dan Semua Santri Dukung Penuh Muhaimin Iskandar Jadi Wapres RI 2024

Ia menjelaskan, terkait dengan alasan pemberhentian dirinya sebagai Ketua PWNU Jawa Timur melalui Surat Keputusan PBNU No.274/PB.01/A.II.01.44/99/12/2023 tentang Pemberhentian Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, ia mengaku belum mengetahui.

Namun, meskipun tidak mengetahui secara pasti alasan pemberhentian tersebut, ia tetap menghormati keputusan itu.

Ia berharap, cara seperti itu hanya terjadi pada dirinya, dan bukan untuk orang lain.


Halaman:

Komentar