Positioning politik Anies saat ini, kata Kamhar, semakin menegaskan bahwa yang paling tepat menjadi pendamping Anies adalah figur yang tak hanya berkontribusi secara elektoral untuk memberikan peluang terbesar kemenangan. Tapi sekaligus menjadi representasi aspirasi perubahan dan perbaikan.
"Figur yang sama dengan Mas Anies sebagai pemimpin perubahan. Bicara 'perubahan', salah satu kriteria utamanya bukan 'Jokowi's Men'. Jadi kami memaknai efek kejutnya dalam pengertian positif yang semakin menebalkan dan menegaskan komitmen perubahan dan perbaikan. Bukan sebaliknya, efek kejut negatif yang bersanding dengan komprador penguasa saat ini," paparnya.
Menurut Kamhar, sejauh ini ada sejumlah figur yang dinilai tepat dan memenuhi kriteria seperti yang telah disepakati dalam piagam kerja sama tiga partai. Salah satunya adalah Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Salah satu dan yang terutama bagi kami sesuai aspirasi segenap kader tentunya Mas Ketum AHY. Ini pasangan ideal yang bisa menjadi dwi-tunggal. Namun semuanya dikembalikan kepada Mas Anies. Keputusan itu ada di Mas Anies. Kami menghormati itu," tutup Kamhar.
Sumber: RMOL
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?