“Kita menginisiasi acara ini karena kita ikut wejangan Habib Luthfi dan semua ulama besar NU, termasuk Gus Dur bahwasanya NU harus berada di semua golongan,” ujar Wigit.
Wigit menambahkan dipilihnya Pesantren Al-Falak karena tak lepas dari sosok pendirinya, yakni almarhum KH Tubagus Muhammad Falak Abbas bin KH Tubagus Abbas atau lebih dikenal Mama Falak Pagentongan yang keilmuan mengenai ilmu tafsir al Quran dan Fikih diakui oleh ulama Nusantara.
”Saya pikir Kehadiran Habib Luthfi bersama Syekh al Hakim Tubagus Agus Fauzan yang kini mengasuh pesantren ini dapat menjadi katalisator positif antara ulama, santri dan pemimpin politik,” terang Wigit.
Sebagai Dewan Pembina TKN Prabowo-Gibran, kehadiran Habib Luthfi bin Yahya dalam forum silaturahmi yang dihadiri oleh 200 ulama terkemuka di Jawa Barat dapat merealisasikan kemenangan kepada Prabowo-Gibran dalam satu putaran Pemilu. Terlebih lagi, acara ini digelar di pesantren yang memilik santri sekitar 3.500 orang.
Sementara itu, KH Arif Rahardian, Ketua Umum Brigade Indonesia Maju (Brigade IM) yakin melalui acara ini tidak hanya meningkatkan jumlah suara yang signifikan untuk Prabowo-Gibran tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya peran ulama dan santri dalam dinamika politik dan sosial di Indonesia.
“Forum sinergi ulama untuk Indonesia Maju di Pondok Pesantren Al-Falak menunjukkan bagaimana sinergi antara ulama, santri, dan pemimpin politik dapat membawa dampak nyata dalam pembangunan nasional dan politik Indonesia,” jelas KH Arif.
Inti dari acara ini adalah dialog oleh Habib Luthfi, diikuti dengan diskusi panel mengenai politik dan agama dan diakhiri dengan doa bersama untuk kesuksesan dan kemajuan Indonesia. (*)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD