Kedua, lanjut Qodari, kehadiran Erick Thohir secara langsung mendampingi Prabowo-Gibran saat debat cawapres kedua yang diselenggarakan oleh KPU di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.
Ketiga, kata Qodari, Erick Thohir secara khusus memfasilitasi pertemuan relawan Erick Thohir Alumni Amerika Serikat (ETAS) yang notabenenya merupakan para pengusaha besar di Indonesia.
Pada pertemuan itu, relawan ETAS secara resmi memberikan dukungannya kepada Prabowo-Gibran menang sekali putaran di Pilpres 2024.
“Erick Thohir mempertemukan Pak Prabowo dengan jaringan alumni Amerika Serikat yang sebagian besar merupakan pengusaha besar di Indonesia,” ujar Qodari.
“Kemudian juga yang keempat adalah bergeraknya jaringan Erick Thohir di seluruh wilayah Indonesia untuk memenangkan Prabowo-Gibran,” jelasnya.
Selain dari empat momentum itu, Qodari yang juga Ketua Umum Gerakan Sekali Putaran (GSP) itu menyampaikan 2 variabel kunci Erick Thohir yang dapat menjadi game changer untuk kemenangan Prabowo-Gibran sekali putaran di Pilpres 2024.
Variabel pertama, faktor individu Erick Thohir sebagai tokoh populer dan dikenal luas di kalangan masyarakat serta memiliki elektabilitas tinggi. Selain itu, Erick juga memiliki banyak pengikut yang telah dibina lama di seluruh Indonesia.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: metrosulteng.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?