“Itu untuk memanfaatkan momentum. Mereka mengharapkan ada pikiran yang memungkinkan mereka merasa berguna di politik hari ini, bukan berguna untuk dirinya, tapi berguna untuk melakukan perubahan,” kata Rocky.
“Jadi mahasiswa hari ini berpikiran, kalau kritik Jokowi itu gampang saja, seperti satire. Tapi mereka ingin menitipkan atau menguji gagasan mereka itu kepada capres-capres yang beredar itu, baik Anies mapun Ganjar,” sambungnya.
Maka dari itu, Rocky menganggap percuma jika rezim masih menggunakan cara peretasan untuk membungkam kritik yang disampaikan oleh para mahasiswa.
Justru, ia meyakini akan ada gerakan-gerakan dari kelompok-kelompok muda ini untuk menciptakan perubahan dalam politik hari ini.
“Karena ada gerakan ketiga yang bukan gerakan koalisi, gerakan partai politik. Tapi ini gerakan kampus,” demikian Rocky menambahkan.
Sumber: RMOL
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD
Prabowo Tegaskan Whoosh Tidak Bermasalah, Negara Sanggup Bayar