"Ini adalah revolusi kebijakan yang banyak negara tidak suka tentunya. Banyak negara-negara lain yg melihat jejak Indonesia menjadi negara maju, jadi negara kuat, jadi negara superpower itu terlihat di depan mata," tambahnya.
Lebih lanjut, Fahri juga mengatakan kemerdekaan Indonesia bukan hadiah dari bangsa lain. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa menjadi berdaya merupakan bagian dari usaha menjaga kedaulatan, di mana setiap keputusan pro rakyat hanya bisa diambil oleh pemimpin yang berani.
"Kalau Indonesia mau jadi negara superpower, negara kuat, yang bisa mensejahterakaan rakyatnya, itu tdk mungkin kita titipkan kepada negara lain," ucap Fahri.
Baca Juga: Momen Prabowo dan Jokowi Bertemu di Jawa Tengah Serta Makan Bakso Bareng
"Itu butuh intervensi, butuh keberanian memimpin," imbuhnya.
Lebih lanjut, Fahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan. Ia berharap impian Indonesia menjadi negara kuat tidak berhenti dalam angan-angan belaka.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: abchannel.id
Artikel Terkait
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD
Prabowo Tegaskan Whoosh Tidak Bermasalah, Negara Sanggup Bayar
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo