"PSI selalu mengumbar-umbar kebesaran Jokowi. Padahal Jokowi sudah mau lengser," kata Asrinaldi, Sabtu (23/3/2024).
Walau raihan suaranya tidak lolos dari ambang batas masuk ke parlemen, PSI menurut Asrinaldi sudah harus bersyukur. Karena PSI sudah berhasil meningkatkan perolehan suaranya dari 1,8 persen di 2019 kini 2,8 persen.
Seandainya PSI tidak dikawal banyak pihak, Asrinaldi menyebut bisa saja suara PSI lebih banyak lagi karena ada dugaan upaya penggelembungan suara partai yang dipimpin Kaesang Pangarep tersebut.
"Terlepas bagaimana proses suaranya naik. Kalau tidak dikontrol bisa lolos ke parlemen itu," ujar Asrinaldi.
Namun secara keseluruhan bila PSI ingin mendapatkan suara yang besar untuk lolos ke Parlemen, ia menyarankan agar memperkuat infrastruktur partai di daerah. Selama ini Asrinaldi melihat kekuatan PSI menumpuk hanya di sekitaran ibu kota. Dan itupun PSI juga tidak berhasil dominan di ibu kota.
Kemudian, lanjut Asrinaldi, PSI tidak bisa hanya menumpukan pengelolaan partai kepada anak-anak muda yang minim ide dan pengalaman berpolitik.
Untuk mendapatkan daya tarik masyarakat kata Asrinaldi, parpol harus memiliki sosok atau figur yang memiliki brand unik dan memiliki ide yang berbeda dari partai-partai yang sudah ada.
Diketahui hanya ada 8 partai yang berhasil lolos ke DPR RI. Yakni PKB, Gerindra, PDIP, Golkar, PKS, PAN, Demokrat dan Nasdem. Sisanya partai yang gagal adalah PSI, PKN, Ummat, Gelora, Buruh, Garuda, Perindo, Hanura, PPP dan PBB
Berikut Daftar perolehan suara partai di Pileg DPR RI:
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 16.115.655 suara atau 10,61 persen.
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 20.071.708 suara atau 13,22 persen.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 25.387.279 suara atau 16,72 persen.
Partai Golongan Karya (Golkar) meraih 23.208.654 suara atau 15,28 persen.
Partai Nasdem 14.660.516 suara atau 9,65 persen.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD