Gibran Kuat, Pensiunan Jenderal Ancam Duduki MPR, Apa Reaksi Puan Maharani?

- Jumat, 04 Juli 2025 | 10:35 WIB
Gibran Kuat, Pensiunan Jenderal Ancam Duduki MPR, Apa Reaksi Puan Maharani?



NARASIBARU.COM  - Desakan agar Wapres Gibran Rakabuming Raka dimakzulkan atau dipecat makin menguat.

Selain pensiunan atau purnawirawan jenderal TNI yang mengirim surat ke DPR agar segera memakzulkan Gibran, juga advokat yang mengirim somasi agar putra sulung mantan Presiden Jokowi itu legawa mundur.

Mereka memiliki pandangan yang sama terkait Gibran, yakni tidak mumpuni memimpin bangsa ini.

Apalagi proses pencalonan Gibran itu telah mencoreng konstitusi Indonesia.


Akan tetapi, respons DPR RI terkait pemakzulan Gibran ini sangat lambat.


Maka jangan heran bila pensiunan jenderal TNI mengancam bakal menduduki gedung DPR/MPR RI.
 
Terkait hal itu, Ketua DPR Puan Maharani menegaskan bahwa surat pemakzulan Gibran dari Forum Purnawirawan TNI belum diterima oleh pimpinan DPR. 

Padahal, surat tersebut sudah dikirim hampir dua bulan yang lalu. 

"Belum ada," ujar Puan dikutip dari Kompas.com. 

Puan janji akan mengecek kembali perihal surat pemakzulan Gibran. 

Dia menyebut, akan mengecek pula langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh DPR. 


Menurut Puan, DPR akan memproses surat tersebut sebaik mungkin. 

"Dan terkait dengan surat, kita akan cek kembali," ujarnya. 


"Apakah bisa langkah-langkah apa yang akan dilakukan, dan tentu saja kita akan proses nantinya dengan sebaik-baiknya," imbuh Puan. 

Sebelumnya, mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto menyampaikan ancaman, forum purnawirawan TNI akan menduduki MPR, jika pendekatan secara sopan melalui surat agar Gibran dimakzulkan, tidak kunjung direspons DPR. 


"Kalau sudah kita dekati dengan cara yang sopan, tapi diabaikan, enggak ada langkah lagi selain ambil secara paksa. Kita duduki MPR Senayan sana. Oleh karena itu, saya minta siapkan kekuatan," kata Slamet, dalam konferensi pers bersama forum purnawirawan TNI di kawasan Kemang, Jakarta, Rabu (2/7/2025). 

Slamet kemudian menyinggung kondisi bangsa yang akan berada di ujung tanduk apabila masih dipimpin oleh Gibran. 

Dia mendesak seluruh elemen masyarakat untuk bergerak menyelamatkan negara. 

"Negara kita memang berada di ujung tanduk, masih ada atau hancur. Oleh karena itu, mau enggak mau, kita semua harus bergerak untuk menyelamatkan bangsa ini," ujar Slamet. 


Ia mengungkapkan kekecewaan lantaran surat-surat yang mereka layangkan ke DPR tidak mendapat tanggapan. 

Karena tak ada respons, ia bahkan menyebut DPR tidak sopan memperlakukan purnawirawan TNI. 

"Surat-surat yang sudah kita sampaikan, kita masih sopan, tapi mereka kelihatannya enggak sopan, enggak dijawab," ujar Slamet. 

"Oleh karena itu, kita enggak perlu menunggu lagi, kalau perlu kita selesaikan secara jantan. Mau enggak mau harus gitu," tambah dia. 

Eks Wakil Gubernur Lemhannas itu menekankan pentingnya persatuan antara purnawirawan prajurit TNI dan masyarakat umum. 

Ia menyerukan kepada hadirin untuk berjuang bersama demi bangsa. 

Seruan tersebut disambut dengan antusias oleh peserta yang menyatakan kesiapan mereka untuk berjuang. 

Acara kemudian dilanjutkan dengan Ikrar Kebangsaan yang dibacakan bersama-sama. 

Ikrar tersebut mengulang kembali lima sila dalam Pancasila, menandakan komitmen terhadap nilai-nilai dasar negara. 

Adapun forum purnawirawan TNI yang hadir dalam konferensi pers ini antara lain, mantan Wakil Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, eks Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, dan mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Mayjen (Purn) Soenarko. 

Hadir juga sejumlah tokoh di antaranya politikus sekaligus budayawan Erros Djarot, pakar hukum tata negara Refly Harun, hingga Said Didu.

Diberitakan sebelumnya, Forum Purnawirawan Prajurit TNI mengirim surat ke DPR dan MPR untuk segera memproses tuntutan pemakzulan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. 

Surat tertanggal 26 Mei 2025 yang ditujukan kepada Ketua MPR dan Ketua DPR itu tersebar di kalangan wartawan. 

“Dengan ini, kami mengusulkan kepada MPR RI dan DPR RI untuk segera memproses pemakzulan (impeachment) terhadap Wakil Presiden berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku,” demikian bunyi surat tersebut. 

Pada bagian akhir surat tertera tanda tangan empat purnawirawan TNI, yakni Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, dan Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto. 

Sekretaris Forum Purnawirawan Prajurit TNI Bimo Satrio mengonfirmasi surat yang beredar tersebut. 

Surat itu juga telah dikirimkan ke Sekretariat Jenderal (Sekjen) MPR dan DPR RI, Senin (2/6/2025). 

“Ya betul sudah dikirim dari Senin. Sudah ada tanda terimanya dari DPR, MPR, dan DPD,” ujar Bimo, saat dihubungi, Selasa (3/6/2025). 

Bimo menegaskan bahwa surat tersebut meminta MPR dan DPR segera menindaklanjuti usulan pemakzulan Gibran dari posisi Wapres. 

Dia juga menegaskan bahwa Forum Purnawirawan Prajurit TNI siap menjalani rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPR RI untuk membahasnya

Sumber: Tribunnews 

Komentar