NARASIBARU.COM - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menyayangkan sikap lembek Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang terlalu beri keleluasaan kepada Romahurmuziy atau Rommy untuk tampil di publik. Seringkali eks narapidana (napi) korupsi ini melontarkan pernyataan kontroversi, hingga dipolisikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa.
Lucius menyatakan sikap pembiaran ini membuat kesan bahwa Rommy adalah juru bicara koalisi antara PPP dan PDIP. Seharusnya PPP memberikan hukuman sosial bukan malah menyodorkan panggung untuk Rommy.
“Sekarang Rommy bisa kembali seolah-olah menjadi juru bicara koalisi,itu karena PPP memberikannya tempat. Jadi saya kira bukan kesalahan publik, kesalahan parpol yang kemudian tidak memberikan hukuman sosial kepada para mantan napi ini setelah mereka keluar dari penjara. Memberikan mereka panggung lagi, peran sentral lagi seolah-olah mau menegaskan bahwa parpol tidak punya persoalan dengan korupsi gitu ya,” ujarnya kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Ia juga menyayangkan langkah PPP yang mau memberikan posisi strategis kepada Rommy sebagai Ketua Majelis Pertimbangan partai. Sikap ini, tutur dia, merupakan persoalan yang serius bagi bangsa. Kehadiran Rommy dia nilai hanya memperkeruh kancah perpolitikan tanah air.
“Bagaimana bisa Rommy dengan mudah menjadi Ketua Majelis Pertimbangan, pucuk pimpinan tertinggi di satu partai gitu ya, orang yang jelas-jelas sudah divonis melakukan korupsi gitu ya. Dan akhirnya kita mendengar semua pernyataan dia, dan kadang-kadang terpukau mendengar pernyataannya dia,” sambungnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin mengingatkan, status Rommy sebagai eks narapidana (napi), seharusnya bisa membuatnya lebih bijak dalam berkomentar.
“Ya mestinya hati-hati saja, semua politisi siapapun dia gitu ya, mesti hati-hati dalam membuat pernyataan. Ya apalagi Rommy kan sudah pernah dipidana, eks napi gitu, jadi harus hati-hati dalam konteks membuat pernyataan maupun bersikap,” jelas Ujang kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Artikel Terkait
Tanggapi Sidang KIP, KPU Solo Bantah Dokumen Pendaftaran dan Ijazah Jokowi Sudah Dimusnahkan
Jokowi-Arsul Sani Bagaikan Bumi dan Langit
Tim Bon Jowi Sebut Jokowi Psikopat Jika Sengaja Tak Tunjukkan Ijazah Asli: Dia Ingin Ngerjain Bangsa Ini
Putusan MK Getarkan Kursi Polisi di Sipil, Raja Juli Ngotot: Kehadiran Polisi di Kemenhut Sangat Membantu