NARASIBARU.COM - Direktur Parameter Politik Adi Prayitno berpesan agar Anies Baswedan bisa legawa menerima keputusan realistis PKS yang urung mencalonkannya usai Anies gagal mencari rekan koalisi.
"Kesimpulan politik kita itu sederhana. Jangan pernah baper. Jangan di bawa ke hati. Hari ini lawan besok bisa kawan," kata Adi di akun Instagramnya, dikutip Minggu (11/8/2024), Inilah.com diizinkan untuk mengutipnya.
Adi mengatakan, fakta yang menyakitkan ini harus dijadikan pelajaran berharga oleh Anies, bahwa elektabilitasnya yang kerap merajai sejumlah hasil survei kenyataannya tak cukup sebagai modal nyagub, jika jumlah partai yang mau mengusung tidak mencukupi.
"Fenomena demokrasi ini mesti jadi pelajaran penting bagi siapapun yang tak berpartai, tapi punya syahwat kekuasaan, harus segera berpartai. Jangan asyik sendiri. Merasa besar, berada di zona nyaman, dan selalu merasa bakal dikerubungi partai untuk diusung maju," ucap dia.
Sebelumnya, PKS memastikan dukungan terhadap pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) untuk maju dalam Pilgub Jakarta sudah kedaluwarsa. Hal ini menyusul gagalnya Anies membangun teman koalisi untuk menggenapkan kursi sebagai syarat maju Pilgub Jakarta.
Jubir PKS Muhammad Kholid menjelaskan opsi kedua yang disiapkan PKS yakni, berjalan bersama dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Informasi yang berkembang, PKS telah menyodorkan nama Suswono untuk dijadikan calon wakil gubernur (cawagub) mendampingi Ridwan Kamil.
Kholid kembali menegaskan bahwa PKS kini sudah move on dari Anies Baswedan dan kini sedang memfokuskan diri untuk menggodok opsi kedua bersama KIM.
"Kita sekarang memperdalam, mengkaji, mengeksplorasi opsi yang kedua yakni dengan pimpinan dari Koalisi Indonesia Maju," tutur dia kepada wartawan, di DPP PKS Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2024).
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Mazhab Rangkulisme ala Prabowo Jadi Sindiran Serakahnomics untuk Jokowi?
Abolisi Tom Lembong Tak Jamin Barisan Anies Luluh ke Pemerintah
Pakar HTN Feri Amsari Curiga Ada Sutradara di Kasus Hasto dan Tom Lembong: Pelakunya Nomor Punggung 7!
Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong Pertegas Motif Kriminalisasi