Kini Giliran Rismon Sianipar Dituding Gunakan Ijazah Palsu, Begini Klarifikasinya!

- Sabtu, 10 Mei 2025 | 12:30 WIB
Kini Giliran Rismon Sianipar Dituding Gunakan Ijazah Palsu, Begini Klarifikasinya!




NARASIBARU.COM - Nama Rismon Hasiholan Sianipar kembali mencuat ke publik usai mengangkat kembali isu dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo dari Universitas Gadjah Mada (UGM).


Namun kini, Rismon sendiri justru menghadapi tudingan serupa terkait keaslian ijazahnya dari Jepang.


Dugaan itu muncul setelah pihak Fakultas Teknik Universitas Yamaguchi, Jepang, menyatakan tidak pernah mengeluarkan ijazah atas nama Rismon Sianipar.


Pernyataan ini disampaikan secara resmi oleh Tomomi Tsumori, perwakilan akademik universitas tersebut, kepada pihak UGM dan ahli forensik digital Indonesia, Josua M. Sinambela.


Dalam riwayat akademiknya, Rismon mengklaim menempuh pendidikan pascasarjana di Universitas Yamaguchi sejak 2003.


Ia menyebut meraih gelar Master of Engineering (M.Eng) pada 2005 dan gelar Doctor of Engineering (Dr.Eng) pada 2008, dengan disertasi yang membahas integrasi metode non-linear FitzHugh-Nagumo dan kriptografi kurva eliptik (ECC) untuk keamanan data digital.


Namun klaim ini diragukan menyusul bantahan dari pihak kampus yang disebutkan.


Padahal dalam berbagai kesempatan, termasuk lewat kanal YouTube Balige Academy pada Kamis malam, 8 Mei 2025, Rismon menyebut sejumlah nama dosen dan peneliti Jepang seperti Prof. Mike Hidetoshi dan Nomura Atsusi sebagai pembimbing dan mitra penelitiannya.


Terkait tuduhan penggunaan ijazah palsu, Rismon menanggapi santai. “Di X ada yang bilang ijazah saya bodong. Ah, banyak yang cuma cari panggung,” ujarnya.


Ia menegaskan tidak pernah mengubah data yang telah diunggah terkait dokumen akademik Jokowi.


Ia juga mengaku heran mengapa publik tidak bisa mengakses tesis atau disertasinya.


“Mungkin karena berkaitan dengan data intelijen, jadi tidak ditampilkan,” ujarnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.


Untuk memperkuat klaimnya, Rismon menunjukkan selembar kertas yang disebutnya sebagai transkrip nilai dari Universitas Yamaguchi, lengkap dengan sistem penilaian A–E.


Ia juga menampilkan lembaran ijazah dalam video di kanal YouTube miliknya.


Selain itu, Rismon mengklaim pernah menulis di sejumlah publikasi ilmiah internasional, termasuk book chapter di Intech Open mengenai sistem algoritma reaksi dan pengenalan visual.


Meski terseret isu dugaan ijazah palsu, Rismon tetap pada posisinya untuk mengkritisi keaslian dokumen akademik Presiden Jokowi.


Ia menegaskan bahwa sebagai peneliti, dirinya hanya menuntut transparansi dan tidak berniat menyebarkan kebohongan.


“Peneliti itu boleh salah, tapi jangan sampai berbohong,” katanya.


Sementara itu, berikut adalah isi email dari Universitas Yamaguchi kepada Josua M. Sinambela:


“Saya Tomomi Tsumori dari bagian akademik Fakultas Teknik Universitas Yamaguchi. Mohon maaf atas keterlambatan balasan ini. Terkait ijazah yang Anda lampirkan, Universitas Yamaguchi tidak pernah menerbitkannya.” — Hormat kami, Tomomi Tsumori, Fakultas Teknik Universitas Yamaguchi.


👇👇



Sumber: Sawitku

Komentar