5 Sentilan Demokrat ke Jokowi, Sebut Terlalu Ikut Campur Urusan Pilpres 2024

- Rabu, 10 Mei 2023 | 15:13 WIB
5 Sentilan Demokrat ke Jokowi, Sebut Terlalu Ikut Campur Urusan Pilpres 2024

3. Sebut Jokowi Kumandangkan Perang

Benny mengatakan, jika kecurigaannya benar, maka Jokowi dinilai tengah mengajak perang. Adapun perang yang dimaksud, yakni melawan rakyat. Ia lantas mengimbau Jokowi perlu hati-hati karena saat ini dirinya masih menjadi kepala negara.

"Jika benar Presiden tidak netral dalam pilpres dan pileg apalagi menjadikan Istana Presiden markas tim sukses capres tertentu maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang," ujar Benny melalui akun Twitternya.

"(Perang) Maksudnya Presiden Jokowi akan melawan rakyatnya sendiri, dia itu presiden dari seluruh rakyat Indonesia, dari semua golongan dan kelompok, dari semua suku bangsa, dari semua partai politik," lanjutnya.

4. Bandingkan Jokowi dengan SBY

Tahun lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa kali membandingkan Indonesia era pemerintahan Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, ada berbagai perbedaan yang sangat signifikan.

Salah satunya, soal guru honorer di era Jokowi yang dinilainya tidak sejahtera. Ia prihatin melihat negara yang rajin membangun infrastruktur, namun tidak memikirkan nasib guru honorer. Ia lantas berharap mereka bisa segera diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

5. Tuding Jokowi Paksa Parpol Dukung Capres yang Diusung

Benny juga mengatakan bahwa Jokowi dengan jelas menunjukkan sikap memaksa bahkan mengancam. Tepatnya, kepada sejumlah parpol agar bisa mendukung capres atau cawapres yang ia usung. Lalu, ia menyebut Partai NasDem dikucilkan.

Pengucilan itu, kata Benny, hanya karena NasDem mengusung capres yang tidak direstui Jokowi. Ia lantas menilai sang presiden yang tidak mengundang NasDem seolah menyebar kebencian. Terlebih partai ini masih bagian dari pemerintah.

Sumber: suara


Halaman:

Komentar