Sementara itu, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi juga turut membantah pernyataan kontroversial dari Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana.
Dirinya menyebut tak ada hubungan pelengseran sosok itu dengan pertemuannya ke Anies Baswedan. Denny hanya membuat gaduh melalui pernyataan yang dibuatnya.
"Yang suka bikin gaduh di luar peserta pemilu. Kita dikejutkan dengan tweet yang dari Australia, dulu ahli tata negara dan sekarang bukan, jadi hal-hal seperti itu justru yang membuat gaduh," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2023).
Terkait tuduhan dari Denny, ahli hukum tersebut menyatakan hal ini dalam surat terbukanya untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia mengatakan ada penjegalan terhadap sejumlah partai politik yang berdekatan dengan sosok dari Anies Baswedan.
"Bukan hanya melalui kuasa hukum, bahkan kedaulatan partai politik juga diganggu jika ada tindakan politik yang tidak sesuai dengan rencana strategi pemenangan Pilpres," cuit dia.
Denny memberikan contoh, hal itu menurutnya telah dialami oleh Suharso Monoarfa. Ia mengaku mendapatkan informasi hal ini dari mantan anak buah politikus itu.
"Suharso Monoarfa misalnya diberhentikan sebagai ketua umum partai. Ketika saya bertanya kepada seorang kader utama PPP kenapa Suharso dicopot, sang kader menjawab ada beberapa masalah tetapi yang utama karena 'Empat Kali Bertemu Anies Baswedan'," ungkapnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?
Jika Nekat Jadikan Gibran Cawapres 2029, Prof Ikrar Yakin Prabowo Pasti Keok, Ini Alasannya