Polemik Ijazah Palsu Kembali Menguat: PKB dan Megawati Desak Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli!

- Minggu, 18 Mei 2025 | 14:15 WIB
Polemik Ijazah Palsu Kembali Menguat: PKB dan Megawati Desak Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli!




NARASIBARU.COM - Isu ijazah palsu h Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi hingga kini masih bergulir.


Kini giliran Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar, Idrus Marham berharap polemik ijazah  Jokowi bisa segera selesai. 


Sehingga, tak menjadi polemik dan perbincangan di masyarakat terlalu panjang.


Hal ini disampaikan Idrus saat ditanya soal usulan Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri yang meminta agar polemik ijazah disudahi dengan menunjukan bukti dokumen aslinya.


Idrus pun berpandangan, jika Partai Golkar selalu melihat persoalan yang bisa diselesaikan, maka harus diselesaikan dengan baik. Sehingga, hal yang mudah tidak perlu dipersulit.


"Masalah yang ada yang mestinya itu bisa diselesaikan dalam jangka waktu singkat. Jangan menjadi masalah nasional yang itu hanya menghabiskan energi," kata Idrus saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Sabtu (17/5/2025).


Menurut dia, permasalahan yang bisa diselesaikan dengan baik bisa membuat masyarakat tidak lagi disibukkan dengan polemik ijazah.


Sebab, kata Idrus, ada urusan yang jauh lebih penting menyangkut bangsa dan negara.


"Seharusnya energi bangsa ini kita gunakan sepenuhnya untuk mendukung pemerintahan Prabowo dan Gibran dalam rangka untuk melakukan akselerasi pembangunan dalam rangka melaksanakan Asta Cita sebagai gerakan pembangunan nasional," tandas mantan Menteri Sosial ini.


Megawati Punya Cara Jitu Akhiri Polemik Ijazah Palsu dan Disetujui PKB


Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri punya strategi akhiri polemik ijazah mantan Presiden RI, Jokowi.


Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid sepakat usulan Megawati. Belakangan ini, ijazah Jokowi menghebohkan publik.


Megawati meminta polemik ijazah segera diakhiri dengan menunjukan bentuk fisik ijazah tersebut.


Meski tak secara spesifik menyebut siapa sosok yang menimbulkan polemik ijazah, namun diketahui bersama hal itu merujuk pada Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.


“Saya setuju, itu cara terbaik mengakhiri polemik yang berkepanjangan dan melebar ke mana-mana," kata pria yang akrab disapa Gus Jazil kepada wartawan, Kamis (15/5/2025).  


Meski begitu, Ketua Fraksi PKB DPR RI ini menghargai jika ada proses hukum yang tengah berjalan saat ini.


Termasuk, pelaporan yang dilakukan oleh Jokowi kepada pihak-pihak yang menudingnya soal ijazah palsu.


“Kami hargai juga yang menempuh jalur hukum untuk mengakhiri polemik ini," jelas Gus Jazil.


Sebelumnya, Megawati yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyentil persoalan ijazah palsu yang belakangan ramai menjadi sorotan.


Hal itu dikatakan Megawati dalam acara peluncuran buku Bambang Kesowo bersama BRIN pada Rabu (14/5/2025).


Namun, Megawati enggan menyebut nama Jokowi. Menurutnya, jika memang ijazah ada, persoalan tak perlu diperpanjang.


Bagi Megawati, akan lebih baik jika ijazah tersebut ditunjukan kepada publik.


"Yo orang banyak toh sekarang gonjang-ganjing urusan ijazah bener opo enggak. Lah kok susah amat ya, kan kalau ada ijazah yaudah kasih aja 'Ini ijazah saya' gitu loh," ujar Megawati.


Diketahui, saat ini dugaan ijazah palsu milik Jokowi sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Bahkan, Jokowi telah melaporkan sejumlah pihak yang menudingnya.


Pengacara Roy Suryo: Jika Jokowi Ingin Bantu Kasmudjo, Ikuti Kata Megawati, Bukan Beri Bantuan Hukum


Pengacara Roy Suryo, Ahmad Khozinudin, menyarankan Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menuruti kata Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.


Yakni, dengan menunjukkan ijazahnya.


Hal tersebut, menurut Ahmad, bisa dilakukan Jokowi jika Jokowi memang benar-benar ingin menolong Ir. Kasmudjo, dosen pembimbing akademiknya semasa kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).


"Saya membuat tulisan atau artikel ya dengan judul kalau Jokowi mau menolong Kasmudjo, UGM dan seluruh rakyat Indonesia, ya sederhana, ikuti arahan Megawati. Dengan cara apa? Ya tunjukkan ijazahnya," kata Ahmad, dikutip dari tayangan video yang diunggah di kanal YouTube Langkah Update, Kamis (15/5/2025).


Bukan dengan Memberi Bantuan Hukum


Ahmad Khozinudin melanjutkan, seharusnya jika Jokowi memang ingin menolong Kasmudjo, caranya bukan dengan memberi bantuan hukum. Melainkan, dengan menunjukkan ijazah yang dimilikinya.


Dengan begitu, kata Ahmad, Jokowi tidak hanya menolong Kasmudjo, tetapi juga membantu almamaternya dan seluruh rakyat Indonesia.


"Jadi kalau mau menolong Kasmudjo, menolong UGM, menolong seluruh rakyat, itu bukan dengan memberikan bantuan hukum terhadap Kasmudjo, bukan mem-back up secara hukum, begitu. Tinggal dia tunjukkan ijazah aslinya, itu akan menolong UGM semudah itu," kata Ahmad.


"Karena UGM jadi tidak mendapatkan tuduhan seolah-olah melindungi ijazah Jokowi yang palsu. Kenapa masyarakat sampai hari ini meyakini ijazah itu palsu? Karena memang tidak pernah ditunjukkan," lanjutnya.


Ahmad juga menyinggung soal ijazah Jokowi yang ditunjukkan ke Bareskrim Mabes Polri.


Namun, itu hanya untuk kepentingan uji laboratorium forensik, bukan untuk meyakinkan publik bahwa ijazahnya benar-benar asli.


"Belakangan malah ditunjukkan ke penyidik Bareskrim Mabes Polri. Tapi konteksnya bukan untuk meyakinkan publik bahwa ijazah itu asli, tapi dalam konteks untuk dites laboratorium forensik yang kita juga meragukan hasilnya," jelasnya.


Ahmad pun menegaskan, pihaknya tetap menolak proses uji laboratorium forensik terhadap ijazah Jokowi lantaran dianggap tidak kredibel.


"Dan terakhir kita sudah ambil sikap, bahwa tes yang tidak melibatkan pihak-pihak lain itu tidak kredibel, tidak akuntabel. sehingga ketimbang kita menolak nanti setelah diumumkan, ya kita menyatakan menolak proses dan hasil dari proses itu," paparnya.


"Jadi sebenarnya ada cara yang simpel, tapi malah berbelit-belit dan itu yang kemudian meyakinkan publik, jangan-jangan memang nggak ada ijazah aslinya," tandasnya.


Megawati Singgung Soal Ijazah


Sebagaimana diketahui, Megawati sebelumnya telah menyinggung soal ijazah yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan publik.


Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tersebut menilai, persoalan ijazah tak perlu diperpanjang. Jika memang ada, lebih baik ditunjukkan kepada publik.


Hal ini dikatakan Megawati dalam acara peluncuran buku Bambang Kesowo bersama BRIN pada Rabu (14/5/2025).


"Ya orang banyak toh, sekarang gonjang-ganjing urusan ijazah, bener apa nggak. Lah kok susah amat ya, kan kalau ada ijazah ya udah, kasih aja 'Ini ijazah saya' gitu loh," ujar Megawati, sebagaimana dilansir tayangan KompasTV.


Sumber: Tribun

Komentar