"Perubahan sikap PDIP terhadap Partai Demokrat ini juga mengindikasikan adanya "sense of urgency" di internal PDIP, untuk merespons strategi pengepungan istana yang menguntungkan Prabowo," demikian analisa Umam.
Atas dasar itu, Umam berpendapat di tengah rusaknya fondasi kepercayaan antara PDIP dengan Nasdem dan jauhnya gap perbedaan ideologis antara PDIP dengan PKS, membuat Demokrat dianggap sebagai simpul kekuatan politik yang paling moderat. Apalagi, Partai Demokrat berhaluan ideologi nasionalis.
"(Demokrat) dan memungkinkan untuk didekati oleh PDIP untuk memenangkan Ganjar, baik di level putaran pertama maupun putaran kedua Pilpres 2024 mendatang," jelas Dosen Universitas Paramadina ini.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati