"Di Eropa secara teknikal sudah masuk ke resesi, informasinya yang jelek-jelek. oleh sebab itu setiap Rupiah yang kita belanjakan dari APBN, APBD, yang ada di BUMN semuanya harus produktif, karena memang cari uangnya sulit," kata Jokowi.
Meski saat ini kondisi perekonomian di dalam negeri masih cukup baik. Jokowi juga membeberkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di negara G20 masih masuk dua terbaik.
"Tahun lalu tumbuh 5,3%, kuartal pertama tahun ini tumbuh 5,03%. Inflasi kita juga turun dulu 5,9%, sekarang sudah di angka 4%. Seperti ini makronya sudah bagus. Tapi hal-hal saya sampaikan tadi kalau tidak kita awasi, kita dampingi, kita kawal," katanya.
Sehingga kepala negara berpesan kepada BPKP untuk melakukan melakukan penguatan pengawasan internal. Juga mengimbau untuk tidak ada data yang ditutup - tutupi.
Selain itu juga Jokowi mau pemerintah daerah tidak mengabaikan rekomendasi-rekomendasi dari BPKP. Juga memastikan anggaran APBN dan APBD itu tersalurkan untuk hal yang produktif.
Sumber: cnbc
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD