#Kabupaten Kediri

Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp 1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!

News

Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp 1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!

Rabu, 10 September 2025 | 19:40 WIB
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya

News

Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya

Senin, 08 September 2025 | 13:40 WIB
Ricuh! Gedung DPRD Kota dan Kabupaten Kediri Dibakar Massa, Barang-Barang Dijarah

News

Ricuh! Gedung DPRD Kota dan Kabupaten Kediri Dibakar Massa, Barang-Barang Dijarah

Minggu, 31 Agustus 2025 | 11:35 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

News

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 10:50 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

News

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 10:45 WIB
Gegara Protes Sound Horeg, Warga Kediri Diteror: Speaker Diarahkan ke Rumahnya Disetel Volume Maksimal

Peristiwa

Gegara Protes Sound Horeg, Warga Kediri Diteror: Speaker Diarahkan ke Rumahnya Disetel Volume Maksimal

Kamis, 31 Juli 2025 | 14:15 WIB
Pak Eko Diteror Setelah Protes Sound Horeg di Kediri, Foto Disebar hingga Dikeroyok Massa!

News

Pak Eko Diteror Setelah Protes Sound Horeg di Kediri, Foto Disebar hingga Dikeroyok Massa!

Rabu, 30 Juli 2025 | 17:35 WIB
Kronologi Lengkap Kecelakaan Kereta Api Vs Truk di Kediri

News

Kronologi Lengkap Kecelakaan Kereta Api Vs Truk di Kediri

Selasa, 11 Maret 2025 | 04:10 WIB
Heboh Wanita di Kediri Beli Motor dengan Kertas, Begini Faktanya

News

Heboh Wanita di Kediri Beli Motor dengan Kertas, Begini Faktanya

Sabtu, 01 Maret 2025 | 22:40 WIB
Di Kediri, Balita Diduga Meninggal Dibunuh Kedua Orangtua

Nasional

Di Kediri, Balita Diduga Meninggal Dibunuh Kedua Orangtua

Rabu, 26 Juni 2024 | 08:15 WIB
5 Anggota KPU Surabaya Ditetapkan, Petahana Mendominasi

Politik

5 Anggota KPU Surabaya Ditetapkan, Petahana Mendominasi

Minggu, 16 Juni 2024 | 09:00 WIB
Bawaslu Putuskan Ketua KPU Secara Sah Langgar Tata Cara Rekapitulasi Suara, Sanksinya Cuma Teguran

Nasional

Bawaslu Putuskan Ketua KPU Secara Sah Langgar Tata Cara Rekapitulasi Suara, Sanksinya Cuma Teguran

Selasa, 26 Maret 2024 | 23:00 WIB
Sepeda Motor di Kediri Ludes Terbakar Usai Antarkan Anak ke Sekolah, Begini Ceritanya

Daerah

Sepeda Motor di Kediri Ludes Terbakar Usai Antarkan Anak ke Sekolah, Begini Ceritanya

Jumat, 02 Februari 2024 | 19:00 WIB
Asyik Pesta Miras, Dua Pemuda Diringkus Satreskrim Polres Tulungagung Usai Keroyok Korbannya

Daerah

Asyik Pesta Miras, Dua Pemuda Diringkus Satreskrim Polres Tulungagung Usai Keroyok Korbannya

Jumat, 02 Februari 2024 | 18:30 WIB
Pj Wali Kota Kediri Lepas 1172 Mahasiswa UNP Kediri Untuk KKN Tematik Perkotaan

Daerah

Pj Wali Kota Kediri Lepas 1172 Mahasiswa UNP Kediri Untuk KKN Tematik Perkotaan

Jumat, 02 Februari 2024 | 18:00 WIB
Hujan Angin Tumbangkan Pohon di Jalan Raya Desa Doko, Ini yang Dilakukan BPBD Kabupaten Kediri

Daerah

Hujan Angin Tumbangkan Pohon di Jalan Raya Desa Doko, Ini yang Dilakukan BPBD Kabupaten Kediri

Kamis, 01 Februari 2024 | 19:30 WIB
Bahayakan Pengguna Jalan, Anggota Polsek Ringinrejo Perbaiki Jalan Rusak Kediri - Blitar

Daerah

Bahayakan Pengguna Jalan, Anggota Polsek Ringinrejo Perbaiki Jalan Rusak Kediri - Blitar

Kamis, 01 Februari 2024 | 12:30 WIB
Persidangan Kasus Kades Jambean Kras Kediri Berjalan Lagi, Ini Agendanya

Hukum

Persidangan Kasus Kades Jambean Kras Kediri Berjalan Lagi, Ini Agendanya

Rabu, 31 Januari 2024 | 11:01 WIB
Gol Menit Akhir Gagalkan Kemenangan PSM Madiun Lawan Persedikab Kediri, ini Komentar Pelatih Persedikab Kediri

Daerah

Gol Menit Akhir Gagalkan Kemenangan PSM Madiun Lawan Persedikab Kediri, ini Komentar Pelatih Persedikab Kediri

Minggu, 28 Januari 2024 | 20:30 WIB
Blue Bird Taxi Hadir di Kediri, Warnai Transportasi Darat Menuju Bandara Dhoho Kediri, Ini Penjelasan Pemkab Kediri

Daerah

Blue Bird Taxi Hadir di Kediri, Warnai Transportasi Darat Menuju Bandara Dhoho Kediri, Ini Penjelasan Pemkab Kediri

Minggu, 28 Januari 2024 | 11:30 WIB
Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Empat Kecamatan di Kabupaten Kediri, Begini Kondisinya

Daerah

Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Empat Kecamatan di Kabupaten Kediri, Begini Kondisinya

Sabtu, 27 Januari 2024 | 17:00 WIB
Tas di Depan Balai Kota Kediri yang Diduga Berisi Bom Dievakuasi Tim Jibom Brimob Polda Jatim

Peristiwa

Tas di Depan Balai Kota Kediri yang Diduga Berisi Bom Dievakuasi Tim Jibom Brimob Polda Jatim

Jumat, 26 Januari 2024 | 22:01 WIB
Diterjang Angin Puting Beliung, 25 Rumah di Tulungagung Rusak, Ini yang Dilakukan BPBD

Daerah

Diterjang Angin Puting Beliung, 25 Rumah di Tulungagung Rusak, Ini yang Dilakukan BPBD

Kamis, 25 Januari 2024 | 18:00 WIB
Hujan 30 Menit, 10 Pohon Bertumbangan di Kota Kediri

Peristiwa

Hujan 30 Menit, 10 Pohon Bertumbangan di Kota Kediri

Kamis, 25 Januari 2024 | 11:01 WIB
Warga Terdampak Tol Kediri-Tulungagung Demo di Kantor BPN dan Balai Kota Kediri

Peristiwa

Warga Terdampak Tol Kediri-Tulungagung Demo di Kantor BPN dan Balai Kota Kediri

Kamis, 25 Januari 2024 | 10:01 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
2

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
3

Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
4

UAS Bantah Gubernur Riau Kena OTT KPK, Cuma Dimintai Keterangan Katanya
5

Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
6

Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
7

Rintihan Minta Tolong Kerap Terdengar Sebelum 2 Kerangka Ditemukan di Gedung Kwitang yang Terbakar
8

Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
9

Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
10

Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
11

Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
12

Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
13

Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
14

Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
15

Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang