#Meninggalkan

KACAU! Turis AS Ngaku Hilang USD 5.000 di Bea Cukai Soetta, Minta Cek CCTV Tapi Ditolak Petugas

Hukum

KACAU! Turis AS Ngaku Hilang USD 5.000 di Bea Cukai Soetta, Minta Cek CCTV Tapi Ditolak Petugas

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:05 WIB
Putri Ridwan Kamil Dituding Pindah Keyakinan Gara-gara Ucapan Ulang Tahun dari sang Ibu

News

Putri Ridwan Kamil Dituding Pindah Keyakinan Gara-gara Ucapan Ulang Tahun dari sang Ibu

Selasa, 19 Agustus 2025 | 18:35 WIB
Setnov Bebas: Misteri Kematian Johannes Marliem dan Rekaman 500 GB Bukti Korupsi e-KTP

Hukum

Setnov Bebas: Misteri Kematian Johannes Marliem dan Rekaman 500 GB Bukti Korupsi e-KTP

Selasa, 19 Agustus 2025 | 17:15 WIB
Erika Putri Bikin Konten Buka Baju di TikTok, Video 8 Menit Diburu

News

Erika Putri Bikin Konten Buka Baju di TikTok, Video 8 Menit Diburu

Selasa, 19 Agustus 2025 | 14:35 WIB
KISAH Pangeran Arab Keturunan Tabiin Masuk Kristen hingga Menjadi Presiden

News

KISAH Pangeran Arab Keturunan Tabiin Masuk Kristen hingga Menjadi Presiden

Selasa, 19 Agustus 2025 | 14:05 WIB
Terungkap Pesan Terakhir Zara Qairina kepada Ibunya sebelum Ditemukan Tewas, Isinya Bikin Merinding

News

Terungkap Pesan Terakhir Zara Qairina kepada Ibunya sebelum Ditemukan Tewas, Isinya Bikin Merinding

Senin, 18 Agustus 2025 | 20:15 WIB
Minilik Suasana Rumah Eks Menag Gus Yaqut Setelah Digeledah KPK, Suara Penjaga Sempat Meninggi

News

Minilik Suasana Rumah Eks Menag Gus Yaqut Setelah Digeledah KPK, Suara Penjaga Sempat Meninggi

Senin, 18 Agustus 2025 | 20:10 WIB
Suasana Rumah Yaqut Setelah Digeledah KPK, Suara Penjaga Meninggi: Bapak Enggak di Rumah!

Hukum

Suasana Rumah Yaqut Setelah Digeledah KPK, Suara Penjaga Meninggi: Bapak Enggak di Rumah!

Senin, 18 Agustus 2025 | 18:25 WIB
Viral Kisah Haru Kevin Komandan Paskibra di Humbahas, Tetap Bertugas saat Ayah Meninggal

News

Viral Kisah Haru Kevin Komandan Paskibra di Humbahas, Tetap Bertugas saat Ayah Meninggal

Senin, 18 Agustus 2025 | 13:50 WIB
Amnesty Jawab Pidato Prabowo: Ratusan Warga Dijerat Pasal Karet Saat Diminta Jangan Berhenti Kritik

News

Amnesty Jawab Pidato Prabowo: Ratusan Warga Dijerat Pasal Karet Saat Diminta Jangan Berhenti Kritik

Minggu, 17 Agustus 2025 | 20:25 WIB
Sisi Gelap Presiden RI: Dari Bung Karno Sampai Prabowo

News

Sisi Gelap Presiden RI: Dari Bung Karno Sampai Prabowo

Minggu, 17 Agustus 2025 | 13:20 WIB
Israel Diam-diam Lobi Sudan Selatan untuk Relokasi Warga Gaza

News

Israel Diam-diam Lobi Sudan Selatan untuk Relokasi Warga Gaza

Minggu, 17 Agustus 2025 | 07:20 WIB
Dokter Tifa: Sidang MPR Kembali Normal pada Era Prabowo

News

Dokter Tifa: Sidang MPR Kembali Normal pada Era Prabowo

Minggu, 17 Agustus 2025 | 06:15 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

News

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 10:50 WIB
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

News

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 10:45 WIB
Pidato Prabowo Buka Jalan Kembali ke UUD 1945 Asli

News

Pidato Prabowo Buka Jalan Kembali ke UUD 1945 Asli

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 10:25 WIB
Pesan Terakhir Mpok Alpa Sebelum Meninggal, Banjir Air Mata

News

Pesan Terakhir Mpok Alpa Sebelum Meninggal, Banjir Air Mata

Jumat, 15 Agustus 2025 | 12:10 WIB
Innalillahi, Mpok Alpa Meninggal Dunia

News

Innalillahi, Mpok Alpa Meninggal Dunia

Jumat, 15 Agustus 2025 | 10:05 WIB
Gegara Hp Ketinggalan di Rumah, Pria di Palembang Ini Dilaporkan Istri, Lihat Video Mesum dengan WIL

News

Gegara Hp Ketinggalan di Rumah, Pria di Palembang Ini Dilaporkan Istri, Lihat Video Mesum dengan WIL

Kamis, 14 Agustus 2025 | 18:50 WIB
Diplomat Israel Sebut Bicara dengan Indonesia untuk Evakuasi Warga Gaza

News

Diplomat Israel Sebut Bicara dengan Indonesia untuk Evakuasi Warga Gaza

Kamis, 14 Agustus 2025 | 17:40 WIB
Gegara HP Ketinggalan di Rumah, Video Mesum dengan WIL Ketahuan Istri, Pria di Palembang Ini Dilapor ke Polisi

News

Gegara HP Ketinggalan di Rumah, Video Mesum dengan WIL Ketahuan Istri, Pria di Palembang Ini Dilapor ke Polisi

Kamis, 14 Agustus 2025 | 16:00 WIB
Terungkap, Israel Berunding dengan Indonesia untuk Evakuasi Warga Gaza

News

Terungkap, Israel Berunding dengan Indonesia untuk Evakuasi Warga Gaza

Kamis, 14 Agustus 2025 | 11:55 WIB
5 Fakta Viral Dokter Penyakit Dalam Dibentak Pasien hingga Dipaksa Buka Masker

News

5 Fakta Viral Dokter Penyakit Dalam Dibentak Pasien hingga Dipaksa Buka Masker

Kamis, 14 Agustus 2025 | 11:25 WIB
Link Video Full Amalia Mutiya Zain Jadi Viral, Warganet Diminta Waspada

News

Link Video Full Amalia Mutiya Zain Jadi Viral, Warganet Diminta Waspada

Rabu, 13 Agustus 2025 | 17:10 WIB
Viral Link Video Full Diduga Amalia Mutiya Zain, Sosok Ukhti Kampus yang Kini Jadi Sorotan

News

Viral Link Video Full Diduga Amalia Mutiya Zain, Sosok Ukhti Kampus yang Kini Jadi Sorotan

Rabu, 13 Agustus 2025 | 17:00 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Menteri Keuangan Purbaya: Kalau Sama Asing Agak Sebel Gue
2

5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
3

Viral Mau Rampok Uang Negara, Harta Anggota DPRD Gorontalo Ini Ternyata Minus Rp2 Juta
4

Menkeu Purbaya Kritik Tarif Tinggi Cukai Rokok
5

PDIP Pecat Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Gorontalo yang Viral Mau Rampok Uang Negara
6

Keracunan MBG Disorot Media Internasional, ABC Sebut 4000 Siswa Jadi Korban
7

Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap Mau Rampok Uang Negara, BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
8

Syok Dengar Kematian Suaminya, Brigadir Esco, Briptu Rizka Ternyata Tersangkanya
9

Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
10

Yakin Adiknya Gak Bakal jadi Tersangka Kuota Haji, Gus Yahya: Tidak Mungkin, Gus Yaqut Orang Baik!
11

Viral Mau Rampok Uang Negara, Harta Anggota DPRD Gorontalo Ini Ternyata Minus Rp 2 Juta
12

Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan Kisruh Ruang Politik
13

Anies Baswedan akan Hadir di Lamongan, Gerakan Rakyat Gelar Dialog Kebangsaan
14

Makan Bergizi Gratis atau Makan Beracun Gratis?
15

Ijazah Jokowi dan Gibran Diragukan, Ikrar Nusa Bhakti: Just Say Katakan Bahwa Itu Ijazah Palsu