Pemicu Hingga Dampak Rentetan Gempa yang mengguncang Sumedang

- Selasa, 02 Januari 2024 | 05:30 WIB
Pemicu Hingga Dampak Rentetan Gempa yang mengguncang Sumedang

RadarBangkalan.id - Wilayah Sumedang, Jawa Barat, belakangan ini menjadi pusat perhatian setelah rentetan gempa mengguncang pada Minggu, 31 Desember 2023. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya tiga kali gempa susulan hingga pukul 20.55 WIB malam setelah gempa awal pada siang hari. Lindu pertama terjadi pada pukul 14.35 WIB dengan magnitudo 4,1, diikuti gempa kedua pada pukul 15.38 dengan magnitudo 3,4, dan gempa bumi ketiga pada pukul 20.34 dengan magnitudo 4,8.

Gempa terakhir ini, yang tercatat pada koordinat titik 6,85 Lintang Selatan, 107,93 derajat Bujur Timur atau sekitar 1,5 kilometer timur Kota Sumedang, menyebabkan kerusakan pada puluhan rumah di kawasan Babakan Hurip. Selain itu, dinding terowongan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Tol Cisumdawu) juga mengalami retakan.

Baca Juga : Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Memeriahkan Kegiatan Bakti Kesehatan dan Sosial Serta Meresmikan 7 Gedung Baru di Polda Jawa Timur

Menurut laporan Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB), gempa dengan magnitudo 4,8 tersebut menyebabkan sedikit keretakan di dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu. Meskipun demikian, situasi lalu lintas di tol tersebut masih aman terkendali.

Baca Juga : Program Makan Siang Gratis Dikritik Ganjar dan Mahfud, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Dalam menghadapi rentetan gempa ini, sekitar 200 warga Sumedang telah menempati sejumlah lokasi pengungsian. Beberapa orang juga dilaporkan mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Meski lindu membuat warga panik, BMKG memastikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga : Demi Menjaga Daya Beli Masyarakat: Pemerintah Tidak Akan Menaikkan Tarif Listrik di Triwulan I 2024

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan bahwa gempa Sumedang dipicu oleh sesar aktif yang belum terpetakan. Kejadian ini menjadi perhatian serius untuk mempelajari titik sesar gempa yang masih belum terpetakan guna meminimalisir potensi kerugian di masa depan.


Halaman:

Komentar