"Mereka ini orang-orang telantar yang datanya belum tentu ada. Mereka ODGJ yang ada di jalan kemudian dimasukan ke yayasan," katanya.
Yulinda mengungkapkan, kegiatan pendataan ODGJ rutin dilakukan setiap tahun untuk memastikan mereka memiliki nomor induk kependudukan atau NIK untuk kebutuhan pembuatan BPJS.
"Kalau untuk KTPel kita kerjasama dengan yayasan, kalau pihak yayasan minta baru kita cetak KTPelnya. Kalau pemilu kan ODGJ yang kategorinya sehat," tuturnya.
Ketua Yayasan Jiwa Berseri Supartina mengungkapkan, saat ini di yayasannya terdapat 15 ODGJ namun yang dilakukan pendataan 13 orang.
"Mereka dari jalan semua karena kita mengambilnya dari jalan. Ada yang keluarganya sudah terkonfirmasi dan ada yang belum," ujarnya.
Ia berharap, dengan dilakukannya pendataan itu, para ODGJ binaannya itu bisa mendapatkan perawatan kesehatan jika mereka kondisi kejiwannya cukup parah.
"Biaya hidup mereka dari hasil youtube kita, terus ada penonton yang menyumbang mereka. Ada yang baru satu bulan, ada juga yang sudah satu tahun lebih," ungkapnya.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bantenraya.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?