Para ilmuwan dari Universitas Politeknik Perm mengusulkan untuk menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan apa yang disebut metode reduksi katalitik.
Baca Juga: Peringati Hari Amal Bhakti Ke 78 Kemenag RI, Ini Pesan Wabup Ketapang Farhan
Artinya, selain bahan kimia tradisional (cairan amonia, urea), katalis juga ditambahkan ke gas pembakaran pada berbagai tahap pemurnian. Mula-mula bahan kimia membantu mereduksi gas buang menjadi komponen dasar (uap, karbon dioksida, nitrogen), kemudian katalis ditambahkan ke aliran sehingga terjadi proses pemurnian di permukaan.
“Kami menentukan konsentrasi nitrogen oksida pada berbagai mode operasi unit daya turbin gas sebelum dan sesudah sistem reduksi. Kami mengubah tingkat konsumsi bahan kimia yang menyuntikkannya ke dalam gas buang. Semua perhitungan teoretis dan eksperimen memastikan efisiensi 100% dari pemurnian gas buang (penghilangan nitrogen oksida) dengan menggunakan sistem reduksi pada mode kapasitas unit 0,5” , Universitas Politeknik Perm mengutip Nikita Cherepanov, mahasiswa pascasarjana dari Departemen Otomasi Mikroprosesor.
Menurut perhitungan penulis penelitian, efisiensi pemurnian sebanding dengan jumlah bahan kimia yang digunakan. Cairan amonia lebih baik daripada urea untuk tujuan ini.(lan)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pontianaknews.com
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?