"Nah kalo ISPA itu munculnya karena saat banjir dan musim hujan, udara akan menjadi lembab dan radiasi matahari rendah. Maka, patogen penyebab ISPA cepat berkembang," ujarnya.
"Iya kalo penyakit kulit jelas ya, meski tidak seberbahaya penyakit lainnya, tentu hal tersebut tetap harus ditangani," sambung Dian.
Setelah banjir melanda, Dian mengungkapkan bahwa akan banyak titik-titik genangan air. Hal tersebut yang kemudian menjadi tempat berkembang biak nyamuk penyebab DBD.
Baca Juga: Ketemu Lagi, Lyodra Pamer Foto Berdua dengan DK iKON Saat Berlibur di Korea Selatan
Lanjut, Dian mengaku bahwa pihaknya telah melakukan mitigasi dalam menghadapi serangan penyakit yang disebabkan banjir saat musim hujan.
"Tentu Dinkes sudah melakukan berbagai persiapan penanggulangan kejadian tersebut. Upaya kami dimulai ketika pra kejadian, dan tanggap darurat ketika kejadian," ungkapnya.
Pada tahap pra kejadian, Dinkes Pandeglang sendiri melakukan pemetaan pada kawasan yang berpotensi banjir sehingga bisa mengelola dan mengurangi resiko.
Lalu tahap kedua yakni tanggap darurat atau ketika kejadian. Pada tahap ini Dinkes sudah menyiapkan segala sumberdaya yang dibutuhkan fasilitas berupa posko kesehatan dan tenaga manusia.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bantenraya.com
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?