Sehingga, lanjut Florit, dengan berbagai kegiatan kemitraan yang sinergis dapat meminimalisir berbagai ancaman gangguan keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat menjelang pelaksanaan pemilu, seperti tren politik identitas, provokasi hoaks, money politik, ujaran kebencian dan konflik-konflik horizontal akibat perbedaan dukungan dan pilihan masing-masing masyarakat.
Baca Juga: Kepedulian Tulus Bagi Anak Muda Malaka, Alo Bria Nahak Siap 80 Orang Ikut Pemagangan Dalam Negeri
“Kami membagi bunga mawar putih kepada masyarakat, sebagai simbol ajakan untuk menjaga kedamaian. Kita berharap semua masyarakat yang terlibat dalam pesta demokrasi, memiliki kesadaran yang tulus untuk menciptakan Pemilu Damai,” ujar Florit.
Ibu Naomi, Warga kecamatan Oebobo yang menerima bunga mawar yang dibagikan aktivis mahasiswa GMKI mengapresiasi sikap anak muda yang peduli dengan penyelenggaraan Pemilu tahun 2024.
Menurutnya, Pemilu serentak tahun 2024 harus dilaksanakan dengan penuh kemerdekaan oleh masing-masing masyarakat yang memiliki hak pilih tanpa tekanan dan dipengaruhi oleh provokasi hoaks, politik identitas dan black campaign.
Baca Juga: Peduli Pendidikan, MPPI dan TNI Bagikan Buku Tulis Dan Topi untuk Pelajar di Perbatasan Belu
"Pilihan boleh berbeda, tapi harus tetap menjaga persatuan bangsa, persaudaraan, dan kerukunan di tengah masyarakat," Ujarnya.
Dirinya berharap, Pemilu tahun 2024 dapat terlaksanakan dengan damai dan menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kabarntt.com
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?