Pemetaan tersebut untuk mengukur berapa volume dan berapa banyak dalam kurun waktu jam operasional yang dapat dilalui angkutan truk batubara.
“Kemarin sudah disampaikan 900 truk dalam operasional dari jam 7 malam sampai jam 4 pagi. Itu nanti dihitung setiap hari berapa volumenya kemudian misalnya sudah pas 900 truk itu satu titik berapa perusahaan itu nanti dibagi Dinas perhubungan dan ESDM Provinsi," ungkapnya.
Baca Juga: Satresnarkoba Polresta Jambi Tangkap Dua Pengedar Bawa 39 Kilogram Ganja, Terancam Hukuman Mati
Ia menjelaskan untuk jangka pendek mengenai Kebijakan Gubernur Jambi silahkan saja bangun beberapa pelabuhan yang dekat dengan lokasi tambang, seperti yang diwilayah Batanghari atau Sarolangun.
Sehingga angkutan batubara ini tidak perlu mengantar lagi hingga ke Pelabuhan Talang duku
“Kedepannya kita juga harus memikirkan kondisi sungai itu tidak selalu bisa dilintasi pada saat Pada musim kemarau tentunya transportasi atau batubara ini tidak bisa mengandalkan Sungai namun melewati ruas jalan darat, Oleh karena itu saat ini jalan khusus harus menjadi prioritas yang disegerakan," jelasnya.
Baca Juga: Tali Tigo Sepilin, Tungku Tigo Sejerangan: Trias Politica Ala Masyarakat Melayu Jambi
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lihatjambi.com
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?