NARASIBARU.COM - Ketua Umum Asosisasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan, aksi Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) produk pendukung Israel bisa mempengaruhi penjualan hingga 3-4 persen. Hal tersebut dinilai dampaknya tidak terlalu signifikan.
Ia mengatakan, jumlah tersebut merupakan hasil dari aksi boikot yan masif digaungkan selama sepakan terakhir. “Data itu tidak cepat, karena kita harus mengumpulkan data yang di toko dan yang diinventari, jadi dari waktu hampir satu minggu ini,” imbuh Roy, Rabu (15/11).
Dirinya menyebutkan, dampak paling besar dirasakan oleh ritel yang berlokasi di daerah. Sehingga Roy meminta pemerintah untuk memberikan solusi agar aksi boikot ini tidak berlarut-larut dan berkepanjangan dan merugikan banyak pihak, termasuk terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina.
Artikel Terkait
Dirut KCIC soal Utang Whoosh: Kita Serahkan ke Danantara
Impor Barang Bekas ke RI Meledak, dari 7 Ton jadi 3.600 Ton
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”