NARASIBARU.COM - Unilever Indonesia, produsen berbagai produk kebutuhan sehari-hari, angkat suara terkait isu boikot yang ramai di media sosial.
Isu ini bermula dari konflik di Timur Tengah antara Israel dan Palestina yang memicu simpati dan dukungan dari masyarakat Indonesia untuk Palestina.
Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah dengan mengajak untuk tidak membeli produk-produk Unilever yang diduga berafiliasi dengan Israel.
Namun, tidak semua orang setuju dengan ajakan ini, karena produk-produk Unilever sudah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang di Indonesia.
Melalui situs resminya, Unilever Indonesia memberikan klarifikasi terkait isu boikot ini.
Unilever menyatakan bahwa mereka sedih dan prihatin atas konflik di Timur Tengah yang menimbulkan banyak korban jiwa dari warga sipil yang tidak bersalah.
Unilever juga mengklaim bahwa mereka telah memberikan bantuan kemanusiaan dengan mendukung Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional untuk membantu pihak-pihak yang terdampak krisis di wilayah tersebut.
Unilever juga menegaskan bahwa keberadaan mereka di Indonesia telah memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Unilever mengaku telah membuka lapangan kerja bagi hampir 5.000 karyawan melalui 8 pabrik, serta mendukung keberadaan ratusan distributor dan jutaan toko.
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang