NARASIBARU.COM-Hendi Subandi, seorang ekonom dari Universitas Brawijaya Malang, memberikan penilaian positif terhadap rasio utang luar negeri (ULN) Indonesia, menyebutnya masih berada dalam taraf yang aman.
Hendi menganggap utang Indonesia sebagai utang produktif karena sebagian besar digunakan untuk proyek pembangunan infrastruktur yang memberikan dampak positif dalam jangka panjang.
Baca Juga: Jasa Marga Catat 28.047 Kendaraan Kekurangan Saldo e-Toll Selama Arus Mudik Natal 2023
"Meskipun Indonesia memiliki utang, kita perlu menyadari bahwa negara lain juga melakukannya. Asalkan peningkatan utang tersebut digunakan untuk pembangunan bangsa, terutama infrastruktur, maka ini akan menambah aset pemerintah. Selama aset lebih besar dari utang, situasi keuangan akan tetap terjaga," ujar Hendi dalam wawancara dengan wartawan, Sabtu (30/12).
Pada November 2023, utang Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo mencapai Rp 8.041 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp 487 triliun dari November 2022.
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang