SAWITKU-Refina Muthia Sundari, Research Manager dari Traction Energy Asia mengatakan, minyak jelantah adalah komodias alternatif yang menjanjikan untuk Indonesia.
Menurut Sundari, inovasi minyak jelantah untuk biodiesel bukan hal baru di dunia. Hanya saja pemanfaatan minyak jelantah di Indonesia masih sangat kurang.
Menurut Refina, implementasi minyak jelantah sebagai bahan bakar alternatif di Indonesia masih menghadapi beberapa kendala.
Baca Juga: Minyak Jelantah Bisa Tingkatkan Ketahanan Energi dan Kurangi Kerusakan Lingkungan
“Kalau teknologinya sudah ada, hanya pasti akan lebih mahal. Minyak jelantah sangat mungkin untuk dikembangkan, hanya kita belum punya regulasi untuk mengatur tata kelola dan tata niaganya,” kata dia Sundari.
Di sisi lain, jaminan ketersediaan dan pengelolaan logistik minyak jelantah yang belum siap juga menjadi tantangan.
Saat ini belum ada yang bisa menjamin apakah minyak jelantah dapat terus-menerus dikumpulkan untuk kebutuhan produksi biofuel.
“Dari hasil penelitian kita juga melihat bahwa lebih dari 70 persen masyarakat itu masih membuang minyak jelantah ke pembuangan air secara langsung,” Refina.
Baca Juga: Rajin Impor Minyak Jelantah dari China, UE Diprotes Penggiat Lingkungan
Ia juga menyoroti kurangnya lembaga yang mengumpulkan minyak jelantah secara serius.
“Kebanyakan pengumpul minyak jelantah yang ada sekarang ini akhirnya menjual atau mengekspor,”
Minyak jelantah bisa menjadi jawaban untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia dan mengurangi dampak lingkungan.
Namun, tantangan dan upaya bersama dari pemerintah, perusahaan, dan masyarakat diperlukan agar potensi minyak jelantah dapat dimaksimalkan menjadi alternatif bahan bakar yang berkelanjutan.
Bahan Bakar Bioavtur
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sawitku.id
Artikel Terkait
MIRIS! 10 Tahun Dipimpin, Bank Dunia Mencatat Warisan Terbesar Era Jokowi: 172 Juta Orang Indonesia Hidup Miskin
Tuai Pro Kontra! Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Usul Program Sumbat Sperma Suami Jadi Syarat Penerima Bansos
Yayasan yang Garap Proyek Makan Bergizi Gratis Dikuasai Keluarga dan Pendukung Prabowo
BKPM Ungkap Adanya Investasi yang Meleset Rp1.500 Triliun di Akhir Pemerintahan Jokowi